Page 103 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 103

Selain itu, menurut Amalia, rata-rata kenaikan UMP 1,09% pada 2022 sudah cukup wajar dalam
              kondisi perekonomian yang sudah mulai pulih. Dia mengatakan kenaikan UMP juga tidak boleh
              memberikan tekanan tambahan terhadap perusahaan yang terkena dampak krisis dan dalam
              proses pemulihan.

              "Ini adalah balandng dari sisi permintaan dan sisi produksi. Penciptaan lapangan kerja baru dan
              pemulihan sektor usaha menjadi perhatian penting ke depan," jelasnya.

              Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menilai kenaikan UMP 2022 dapat meningkatkan konsumsi
              secara agregat. Pasalnya, saat ini fokus utama dalam dunia usaha adalah pembukaan lapangan
              kerja guna mengurangi tingkat pengangguran akibat pandemi Covid-19.

              Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun
              ke 6,49% dari jumlah angkatan kerja atau setara dengan 9,10 juta orang pada Agustus 2021.

              Sebelumnya, pada Agustus 2020, TPT tercatat sebesar 7,07% dari jumlah angkatan kerja, atau
              setara dengan 9,77 juta orang.

              "Dengan  UMP  yang  kompetitif  maka  perusahaan  akan  terinsentif  untuk  melakukan  ekspansi
              sehingga akan menciptakan banyak lapangan kerja," kata Faisal kepada Bisnis.

              Penciptaan lapangan kerja ini, tambahnya, akan makin meningkat seiring dengan optimisme
              terkait  dengan  percepatan  vaksinasi  dan  pelonggaran  Pemberlakuan  Pembatasan  Kegiatan
              Masyarakat (PPKM).
              Akan  tetapi,  Faisal  mengingatkan  bahwa  kebijakan  UMP  2022  tersebut  harus  dibarengi  oleh
              komitmen pemerintah dan otoritas moneter, yakni Bank Indonesia (BI), untuk menjaga tingkat
              inflasi tahun depan. Hal itu penting agar daya beli masyarakat tetap terjaga.

              Adapun, Kementerian Ketenagakerjaan mengatur kebijakan kenaikan rata-rata UMP pada 2022
              dengan menggunakan formulasi penghitungan baru yang mengacu pada Peraturan Pemerintah
              (PP) No.36/2021 tentang Pengupahan.

              Berdasarkan perhitungan terbaru, UMP tertinggi berada di DKI Jakarta dengan nilai Rp4,45 juta.
              Sebaliknya, UMP terendah pada 2022 berada DIYawa Tengah dengan nominal Rpl,81 juta.

              Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenaker
              Indah  Anggoro  Putri  menegaskan  bahwa  1,09%  merupakan  rata-rata  kenaikan  dari  upah
              minimum seluruh provinsi. Keputusan akhir persentase kenaikan akan kembali kepada gubernur
              setiap provinsi dan mengacu pada data-data yang diterbitkan BPS.

              "Penyesuaian upah minimum tahun depan tergantung gubernur yang menetapkan, bukan berarti
              semua provinsi naik 1,09%," katanya.

              TAK SIGNIFIKAN

              Sementara itu, menurut ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy
              Manilet, dibandingkan dengan tahun ini yang tidak ada kenaikan upah, kenaikan UMP pada tahun
              depan memang akan berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat.

              Meskipun begitu, pengaruhnya ada di level yang terbatas.

              Menurutnya,  komponen  konsumsi  dalam  kue  ekonomi  Indonesia  merupakan  yang  terbesar,
              sehingga  dinamika  dalam  konsumsi  akan  memengaruhi  pertumbuhan  ekonomi  pada  tahun
              depan.



                                                           102
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108