Page 270 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 270

KENAIKAN UMP 1 PERSEN DINILAI BERISIKO PADA PERBAIKAN EKONOMI

              Ekonom sekaligus Direktur dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira
              menilai  kenaikan  upah  minimum  pada  setiap  provinsi  yang  rata-rata  berada  di  kisaran  1,09
              persen, berisiko pada perbaikan ekonomi.

              Pasalnya,  kata  Bhima,  dengan  besaran  segitu  akan  sangat  berpengaruh  pada  daya  beli
              masyarakat yang saat ini berada dalam proses pemulihan ekonomi, serta berisiko mempengaruhi
              sektor retail.

              "Juga  dengan  kenaikan  satu  persen  tidak  akan  menjamin  penurunan  pengangguran  dan
              keterbukaan  lapangan  kerja  semakin  meningkat,  belum  tentu  juga  itu,"  kata  Bhima  saat
              dihubungiDi Jakarta, Kamis.

              Pasalnya,  menurut  Bhima,  pada  2022  ada  penyesuaian  PPN  naik  10-11  persen  yang
              menyebabkan tidak terakomodirnya kepentingan pekerja oleh sistem perpajakan.

              Bhima menuturkan dengan kenaikan upah yang hanya satu persen dan proyeksi inflasi di atas
              tiga hingga empat persen pada 2022 berimbas terhadap daya beli masyarakat kelas menengah,
              yakni pekerja yang rentan, bisa tergerus oleh inflasi sehingga menyebabkan pemulihan saya beli
              dan konsumsi rumah tangga jadi terhambat.

              Menurutnya, upah minimum seharusnya naik di atas inflasi ditambah dengan memperhatikan
              pertumbuhan  ekonomi  demi  masyarakat  memiliki  kekuatan  ekonomi  untuk  penunjang
              kehidupannya.

              "Kenapa, upah minimum naik di atas inflasi plus pertumbuhan ekonomi? tujuannya adalah agar
              masyarakat memiliki uang lebih untuk dibelanjakan. Ujungnya yang diuntungkan adalah pelaku
              usaha juga kan begitu logikanya," ujar dia.
              Karenanya, untuk pemerintah daerah, Bhima mengingatkan untuk tetap merujuk pada Peraturan
              Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015, yakni kenaikan upah ditentukan dari pertumbuhan ekonomi
              ditambah inflasi.

              "Seharusnya pemerintah daerah tetap merujuk pada PP 78 Tahun 2015 di mana kenaikan upah
              ditentukan dari pertumbuhan ekonomi dan inflasi yaitu minimum 2,48 persen dan kalau berani
              ambil langkah naikan lebih tinggi dari inflasi," ujarnya.

              DKI Jakarta merencanakan penetapan besaran kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022
              pada Jumat besok.

              Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan pihaknya tidak bisa menetapkan
              besaran  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  berdasarkan  pertimbangan  satu  pihak  namun
              mendengarkan masukan dari semua pihak.

              "Tidak diputuskan secara sepihak, kami harus mendengarkan pendapat, masukan, harus dialog,
              harus diskusi dan ini yang terus dilakukan," ucap Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Kamis.

              Riza mengungkapkan pihaknya ingin memberikan yang terbaik bagi semua pihak baik buruh,
              swasta, masyarakat dan pemerintah.

              "Nanti  pada  waktunya  akan  disampaikan  sesuai  dengan  aturan  dan  ketentuan  yang  ada
              prinsipnya kami akan memberikan yang terbaik," ungkap Riza.

              .



                                                           269
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275