Page 371 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 371
"Hidup Anies, Hidup Presiden Indonesia," kata seorang demonstran, Kamis (18/11/2021).
Tak lama, mereka mengikuti instruksi Anies dan mulai membuat barisan. Dengan menggunakan
pengeras suara, Anies mengaku berterima kasih atas aspirasi yang disampaikan.
"Terima kasih untuk mereka-mereka yang memilih untuk menyuarakan aspirasi para buruh.
Mereka adalah orang-orang yang memikirkan kesejahteraan semuanya," ucap Anies.
Anies menjelaskan, untuk menaikan UMP ada ketentuan yang harus ditaati oleh pemerintah.
Pertama, peraturan pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang pengupahan yang diketok
oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Lalu kedua, penyesuaian antara keputusan menaikkan UMP oleh pemerintah pusat dan data dari
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI.
"Jadi UMP itu atur pendapatan, maka di situ diatur ketentuannya dari Kemenaker. Kami
membantu dengan mengurangi pengeluaran," katanya.
Besaran jumlah UMP disebutnya tidak bisa jauh dari dua acuan itu. Anies pun menyatakan untuk
bisa membantu para buruh, ia akan membuat biaya hidup Di Jakarta lebih murah.
Di antaranya dengan menghadirkan pangan murah, memberikan KJP dan menanggung biaya
transportasi. Dengan cara ini, maka upah yang diterima akan menjadi cukup.
"Sehingga selisihnya tetap cukup untuk bisa ditabung, selisihnya cukup untuk mereka," pungkas
Anies.
Setelah pidato, Anies mengajak para demonstran untuk bernyanyi Padamu Negeri. Nyanyian ini
langsung diikuti dengan sorak sorai massa aksi.
"Hidup Anies," kata sejumlah buruh. "Dukung Anies jadi Presiden." Anies terlihat tidak
menanggapi sorakan kepadanya itu. Sebelum kembali ke kantornya, ia sempat meladeni massa
aksi yang mengajaknya berswafoto.
370