Page 82 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 82

Dalam tuntutannya, para pengunjuk rasa mendesak pemerintah untuk segera menaikan upah
              minimum kabupaten (UMK) tahun depan. Mereka menilai naiknya tingkat kebutuhan hidup di
              Garut belum sejalan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat, akibat rendahnya pengupahan.

              Ketua KASBI Kabupaten Garut Gugun Gunadi mengatakan tingginya angka kebutuhan hidup
              menjadi  salah  satu  pertimbangan  pihaknya  meminta  Pemerintah  Kabupaten  (Pemkab)  Garut
              untuk segera menaikan UMK.

              "Saat ini besaran upah Rp 1.961.000. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap kebutuhan hidup
              layak (KHL) buruh sesuai undang-undang no 13 Tahun 2003, maka kenaikan UMK Garut sudah
              selayaknya di atas Rp 2 juta," ujarnya di sela-sela aksi unjuk rasa, Kamis (18/u).

              Bahkan menurut Gun Gun, jika menggunakan PP No 78 Tahun 2015 pun, maka kenaikan upah
              minimum adalah berkisar 6 persen per tahun. Ia menilai, selama ini penentuan UMK di Garut
              lebih  banyak  dicampuri  urusan  politik  yang  menyebabkan  perhatian  pemerintah  terhadap
              kebutuhan hidup pekerja terabaikan.
              "Angka  Rp2,25  juta  itu  atas  dasar  perhitungan  riil  tanpa  politisasi.  Makanya  kami  menuntut
              kepada kepala daerah untuk memperhatikan nasib kaum buruh," ucapnya.

              Namun demikian, aksi para buruh untuk bertemu langsung dengan Bupati Garut Rudy Guna wan
              guna menyampaikan tuntutannya tidak terlaksana. Pasalnya orang nomor satu di Kabupaten
              Garut tersebut saat ini sedang berada di luar kota melakukan kunjungan kerja.

              Kepala  Bidang  (Kabid)  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Dinas  Tenaga  Kerja  dan
              Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut Ricky Darajat membenarkan jika saat ini bupati
              Garut sedang berada di luar kota sehingga tidak bisa menemui para buruh untuk be-raudensi.

              "Benar, saat ini Pak bupati sedang berada di luar kota, besok (hari ini-red) perwakilan buruh
              akan  di  undang  untuk  bertemu  dengan  pa  bupati  menyampaikan  aspirasinya,  sudah
              Dijadwalkan," katanya.

              Seperti  diketahui,  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  pernah  mengatakan  jika
              penetapan upah minimum provinsi (UMP) semua provinsi akan dilakukan paling lambat pada 21
              November  2021  dengan  prosesnya  harus  berdasarkan  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              "Gubernur harus menetapkan UMP paling lambat tanggal 21 November 2021 dan karena 21
              November merupakan hari libur nasional maka penetapannya dilakukan paling lambat satu hari
              sebelumnya yaitu tanggal 20 November," kata Menaker Ida dalam konferensi pers virtual yang
              dipantau dari Jakarta, Selasa (16/11).

              Sementara untuk penetapan upah minimum kabupaten/kota (UMK) dilakukan paling lambat pada
              30 November 2021 dan harus dilakukan setelah adanya penetapan UMP. Ida menjelaskan bahwa
              batas  waktu  penetapan  itu  juga  sudah  ditegaskan  kembali  oleh  Menteri  Dalam  Negeri
              561/6393/SJ Hal Penetapan Upah Minimum tahun 2022. (ags)**

              Caption:

              RATUSAN  buruh  yang  tergabung  dalam  Kongres  Aliansi  Serikat  Buruh  Indonesia  (KASBI)
              menggelar  aksi  unjuk  rasa  di  kompleks  perkantoran  Pemkab  Garut.  Jln.  Pembangunan,
              Kecamatan Tarogong Kidul. Kamis (18/11).




                                                           81
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87