Page 217 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2021
P. 217

Para pekerja mendesak PT Fast Food Indonesia Tbk untuk mengeluarkan kebijakan pembayaran
              upah sebagaimana mestinya dan mengembalikan upah yang selama ini ditahan oleh perusahaan.


              KANTOR 'DIKEPUNG' PEKERJA, BOS KFC UNGKAP BIANG KEROKNYA

              Jakarta,  -  Pada  Senin  (12/4),  kalangan  buruh  yang  tergabung  dalam  Solidaritas  Perjuangan
              Buruh Indonesia (SPBI) SBT PT Fast Food Indonesia Tbk menggelar aksi demonstrasi di depan
              gerai KFC Gelael, MT Haryono, Jakarta, yang juga sebagai lokasi kantor pusat.
              Para pekerja mendesak PT Fast Food Indonesia Tbk untuk mengeluarkan kebijakan pembayaran
              upah sebagaimana mestinya dan mengembalikan upah yang selama ini ditahan oleh perusahaan.

              Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk Justinus Dalimin Juwono akhirnya buka suara soal aksi
              tersebut. Ia menegaskan pekerja yang demo kemarin tak mewakili suara serikat pekerja restoran
              KFC di seluruh Indonesia.

              "Itu  serikat pekerja  lain,  yang  kita  tidak tahu.  Kita  ada  Serikat  Pekerja Fast  Food  Indonesia
              (SPFFI)," kata  Justinus kepada  Selasa  (13/4).  SPFFI  merupakan  serikat  buruh  yang  menjadi
              anggota dari SPBI.

              "Jadi sudah ada pembicaraan klarifikasi sama serikat pekerja kita sudah beres dengan serikat
              pekerja kita. Sudah tuntas," katanya.

              Persoalan-persoalan yang sempat dibahas antara pihak manajemen KFC dengan SPFFI antara
              lain  soal  penundaan  THR,  pemangkasan  gaji  dan  sebagainya  sudah  dikomunikasikan  dan
              disepakati. Kebijakan itu karena upaya dari manajemen agar tetap bertahan di tengah tekanan
              pandemi covid-19, agar tak ada PHK.

              "Kita nggak tahu tiba-tiba demo, dia (SPBI) tak mewakili karyawan kita," katanya.

              "Jadi sudah clear sejak lama, kesepakatan sejak lama, seperti THR sudah kita bayarkan, untuk
              tahun ini belum kan nanti Mei," katanya.


              Berdasarkan keterangan resmi SPBI yang diterima kebijakan yang selama ini diterapkan PT Fast
              Food Indonesia kepada para buruhnya dianggap tidak adil.

              SPBI menjelaskan, pada April 2020 lalu perusahaan mengeluarkan kebijakan pemotongan dan
              penahanan upah. Bahkan, Tunjangan Hari Raya (THR) yang dibayarkan tidak sesuai dengan
              ketentuan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

              "Akibat  dari  kebijakan  ini,  sebagian  pekerja  KFC  mendapatkan  upah  jauh  di  bawah  upah
              minimum kota atau kabupaten yang berlaku tahun 2020," jelas SPBI.

              Selain  itu,  pemilik  waralaba  tunggal  untuk  merek  KFC  ini  juga  mengeluarkan  kebijakan
              penundaan  pembayaran  tunjangan  kelahiran,  kematian,  pernikahan,  dan  penghargaan  masa
              kerja.

              "Padahal kebijakan ini sudah dituangkan dalam PKB dan penerapan jam kerja 28 jam per minggu
              bagi pekerja yang dirumahkan dan pekerja store yang tutup sementara," jelasnya.

              SPBI menjelaskan situasi ini telah dialami para pekerja dan buruh selama hampir satu tahun
              sejak pandemi Covid-19. Bahkan, para pekerja dan buruh merasa belum mendapatkan kejelasan
              terkait hal itu.




                                                           216
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222