Page 215 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2021
P. 215

Namun masih ada yang mengganjal bagi kalangan Serikat buruh /pekerja terutama dalam poin
              tiga yang memberi celah pada perusahaan untuk menunda membayarkan THR tahun ini.
              Ketua  DPD  FSP  LEM  SPSI  Jawa  Barat  Muhamad  Sidarta  mengatakan,  terdapat  poin  yang
              pihaknya tidak setuju walau ada persyaratan yang tidak mudah, karena kondisi perekonomian
              tahun 2021 tidak sama dengan tahun 2020.

              Dimana tahun 2020 ada PSBB sehingga banyak perusahaan yang meliburkan pekerja nya sampai
              dua bulan.

              "Tahun  2021  semua  perusahaan  sudah  beroperasi  normal  termasuk  industri  start  up,  pasar
              tradisional, pertanian, hotel, pariwisata dan lainnya tinggal sekolah yang belum tatap muka,"
              ujar dia, Selasa 13 April 2021.

              Oleh karena itu pihaknya meminta pemerintah mewajibkan perusahaan membayar THR tahun
              2021 sesuai dengan Permenaker No 6 tahun 2016.

              "Argumentasi  kedua  kenapa  THR  harus  tetap  dibayarkan  karena  Presiden  dan  Kementerian
              Perekonomian meminta kepada pelaku usaha membayar THR tahun 2021 full karena pemerintah
              sudah  banyak  memberikan  bantuan/stimulus  kepada  dunia  usaha  agar  pada  masa  pandemi
              Covid-19 ini tetap bisa bertahan.

              Sidarta menambahkan, dengan membayar THR secara penuh diharapkan bisa memacu konsumsi
              masyarakat yang bisa mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.
              Terpisah,  Gubernur  Jawa  Barat  Ridwan  Kamil  meminta  perusahaan  mengikuti  arahan  SE
              tersebut.

              " THR sesuai arahan tolong dibayarkan penuh 100 persen dan laporkan kalau ada pelanggaran
              yang tidak penuh. Tentu kita akan wasitkan seadil-adilnya karena kita tahu situas ekonomi belum
              pulih itu aja," Kata dia.

              Senada  dengan  Ridwan  Kamil,  Kepala  Disnaketrans  Jawa  Barat  Rachmat  Taufik  Garsadi
              menambahkan,  pembayaran  THR  tentunya  sesuai  aturan  harus  dilaksanakan  tapi  tentunya
              kembali  lagi  pada  dua  belah  pihak  terkait  karena  yang  memberi  kerja  dan  pekerja  adalah
              kesepakatan.

              "Kalau memang tidak mampu harus dibuktikan dengan neraca keuangan karena memang banyak
              perusahaan sudah tidak bisa apa-apa karena banyak juga perusahaan yang sudah tidak bisa
              produksi lagi," ujar dia.

              Makanya  pihak  dia  sudah  berkoordinasi  dengan  pihak-pihak  terkait  agar  sesuai  aturan  dan
              perjanjian kerja bersama harusnya membayar THR.

              "Kalau tidak bisa membayar ya terbuka lah dengan kondisi sekarang dengan kenaikan UMK di
              Bekasi, Karawang tapi kalau perusahaan besar sudah bisa lah," kata dia.
              Untuk diketahui, dalam SE tersebut ditulis, Bagi perusahaan yang masih terdampak pandemi
              Covid-19 dan berakibat tidak mampu memberikan THR Keagamaan tahun 2021 sesuai waktu
              yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, Gubernur dan Bupati/Walikota diminta
              untuk mengambil langkah-langkah sebagai berikut:Dalam rangka memberikan kepastian hukum,
              mengantisipasi timbulnya keluhan dalam pelaksanaan pembayaran THR Keagamaan tahun 2021
              dan pelaksanaan koordinasi yang efektif antara pemerintah pusat dan daerah, diminta kepada
              Gubernur dan Bupati/Walikota untuk:.




                                                           214
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220