Page 41 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2021
P. 41

pemerintah daerah untuk membentuk Posko THR 2021. Hal ini termasuk dalam bahasan Surat
              Edaran (SE) Menaker RI Nomor M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan
              Hari Raya Keagamaan Tahun 2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan yang diterbitkan pada 12
              April 2021 dan ditujukan kepada para gubernur di seluruh Indonesia.



              PEMPROV BENTUK SATGAS THR

              MASIH  terkait  Idulfitri,  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  Provinsi  Jawa  Barat,
              Rachmat  Taufik  Garsadi,  mengatakan  akan  membentuk  satuan  tugas  (satgas)  dan  posko
              pelayanan untuk mengantisipasi aduan seputar tunjangan hari raya (THR) 2021. Ini, menurut
              Rachmat,  sesuai  arahan  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  yang  meminta
              pemerintah daerah untuk membentuk Posko THR 2021.

              Hal  ini  termasuk  dalam  bahasan  Surat  Edaran  (SE)  Menaker  RI  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021
              tentang  Pelaksanaan  Pemberian  Tunjangan  Hari  Raya  Keagamaan  Tahun  2021  bagi
              Pekerja/Buruh di Perusahaan yang diterbitkan pada 12 April 2021 dan ditujukan kepada para
              gubernur di seluruh Indonesia.

              "SE Nomor 6 Tahun 2021 itu prinsipnya, karena kita pemerintah daerah, otomatis kita akan
              mendukung seluruhnya aturan yang dilakukan oleh pusat. Dari situ disampaikan kita membuat
              posko, kemudian membuat surat ke kabupaten dan kota, dan stakeholder yang berkaitan dengan
              THR," kata Rachmatdi kantor dinasnya, Selasa (13/4).

              Sambil menunggu surat dari Gubernur Jabar, katanya pihaknya tengah merencanakan pendirian
              posko  tersebut.  Paling  lambat,  posko  ini  akan  berdiri  di  Kantor  Dinas  Tenaga  Kerja  dan
              Transmigrasi Jabar di Kota Bandung, dan di lima UPTD yang tersebar di Jawa Barat.

              "Paling lambat poskonya sudah ada seminggu lagi. Untuk yang di provinsi kita akan membangun
              di kantor dinas dan UPTD, kemudian ada juga nanti di tingkat kabupaten dan kota," katanya.

              Rachmat mengatakan pihaknya belum menerima pengajuan kompensasi dari perusahaan yang
              menyatakan tidak mampu membayar THR tahun ini. Begitu pun dari kalangan pekerjanya.

              "Belum ada laporan karena kemarin kita juga masih menunggu dari kementerian juga. Surat
              Gubernur ke bupati dan walikota untuk menindaklanjuti SE tersebut juga baru segera," katanya.

              Terkait dengan pembayaran THR, seluruh perusahaan di Indonesia wajib membayarnya sesuai
              Permenaker Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR Keagamaan.

              "Berkaitan  dengan  dampak  pandemi,  hanya  satu  yang  berbeda,  bagi  perusahaan  yang
              terdampak," katanya.

              Perusahaan terdampak pandemi, katanya, bisa menyepakati teknis pembayaran THR kembali
              bersama para pekerjanya melalui kesepakatan.
              "Itu pun dengan melampirkan bukti-bukti bahwa perusahaan ini tidak mampu. Itu saja, tetapi
              harus dibayarkan sesuai dengan ketentuan, tetap. Jadi cuma waktunya saja," katanya.

              Klasifiksai

              Sekertaris  Eksekutif  DPP  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Jabar,  Rudi  Martono,
              mengatakan kondisi sektor usaha terbagi menjadi beberapa klasifikasi.

              "Ada yang terdampak sangat berat, ada yang sedang, dan ada juga yang ringan. Tentu saja bagi
              sektor  yang  tidak  terlalu  terdampak  harus  mengikuti  ketentuan  dari  pemerintah  untuk

                                                           40
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46