Page 174 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2020
P. 174

SIKAP BURUH SOAL OMNIBUS LAW TERPECAH, ADA YANG DUKUNG DAN
              MENOLAK

              Sikap buruh terhadap  Omnibus Law  RUU Cipta Kerja terpecah dua, ada yang mendukung dan
              ada  yang  menolak.  Mereka  yang  mendukung  ikut  di  dalam  tim  teknis  pembahas  klaster
              ketenagakerjaan RUU Ciptaker.

              Perbedaan  sikap  tersebut  disampaikan  oleh  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia
              (KSPI) Said Iqbal terkait pernyataan sikap terhadap RUU Ciptaker. Dirinya mewakili pihak yang
              menolak. "Ada yang menerima sebagian ikut di dalam tim, maksudnya tim teknis pembahasan
              RUU Cipta Kerja. Tapi ada juga yang menolak," kata dia di Kantor KSPI, Jakarta Timur, Senin
              (20/7/2020).

              "Itu (yang di dalam tim RUU Ciptaker) mereka yang memang terlibat aktif di dalam proses
              pembahasan RUU Cipta Kerja bersama pemerintah dan APINDO, Kadin. Kalau KSPI, KSPSI Andi
              Gani, full semua federasi yang bergabung di bawahnya, kami semua yang bergabung di KSPI
              total menyatakan menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja," lanjut dia.

              Pernyataan  sikap  tersebut  dihadiri  oleh  perwakilan  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh
              Indonesia (KSPSI), Serikat Pekerja Nasional (SPN), Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK),
              Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik
              dan  Mesin  (FSP  LEM),  Forum  Serikat  Pekerja  (FSP)  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia
              (PPMI) dan lain sebagainya.

              "Mungkin 3/4 (buruh) adalah yang bergabung di sini, yang menolak. Kita nggak menafikan ada
              sebagian  jumlah  anggota  federasi  atau  konfederasi  yang  menerima  dalam  artian  mengikuti
              proses pembahasan tim," sebutnya.
              Lanjut dia, pihak buruh yang terlibat di dalam tim pun masih dipertanyakan apakah mereka
              sekadar mengawal RUU Ciptaker atau benar-benar menerima hasilnya. "Kami boleh mengatakan
              mayoritas buruh menolak. Ada sebagian yang menerima pun harus diperdebatkan, menerima
              ikut  di  dalam  tim  belum  tentu  menerima  hasil.  Tapi  yang  total  menerima  pun  ada  karena
              pertimbangan-pertimbangan lain," tambahnya.

































                                                           173
   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179