Page 120 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 120
PERBANYAK LAPANGAN KERJA, UU CIPTA KERJA BERI KEMUDAHAN BUKA USAHA
Akademisi Universitas Brawijaya (UB) Malang Moch Fauzie Said menilai, Undang-Undang no.
11/2020 tentang Cipta Kerja mempermudah pelaku usaha untuk memulai usaha, yang imbasnya
pada penciptaan lapangan kerja yang banyak.
"Diharapkan, Pemerintah dengan UU (Cipta Kerja) ini mempermudah membuka usaha-usaha,
kemudian akan berdampak lapangan kerja semakin banyak, sehingga menaikkan angka serapan
pengangguran," katanya dalam seminar daring bertema, yang digelar Ikatan Alumni Lemhanas
Republik Indonesia ToT/Taplai KBS Angkatan III, Sabtu (19/12) lalu.
Hal itu dilakukan dengan mempercepat dan memangkas birokrasi izin berusaha. Dengan
percepatan itu, akan mempercepat menciptakan lapangan kerja baru. Namun demikian, ia
menggarisbawahi, penciptaan lapangan kerja juga harus memperhatikan persoalan
ketenagakerjaan.
Fauzie mengingatkan soal kondisi kesiapan sumber daya manusia (SDM) pekerja Indonesia saat
ini. Meski banyak pekerja Indonesia yang berkualitas tapi, menurutnya, itu tidak merata. Masih
banyak yang kualitasnya masih rendah.
Agar serapan pada tenaga kerja lokal semakin maksimal, tidak hanya perlu upaya peningkatan
kualitas SDM. Ia menyarankan, perlu ada pembatasan maksimal Tenaga Kerja Asing (TKA) yang
bekerja di Indonesia. Ia pun menganalogikannya dengan kebijakan pemenuhan kuota 30%
untuk perempuan. Fauzie menegaskan, dengan berpendapat seperti itu, dirinya tidak anti asing.
Menurutnya, TKA tetap diperlukan, tapi harus dibatasi demi kepentingan masyarakat Indonesia.
"Orang asing yang bekerja di Indonesia dibatasi, misalnya maksimal berapa persen. Ini juga
untuk melindung warga negara kita," usul Ketua Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Fisip UB Malang itu.
Selain memberi usulan soal pembatasan kuota maksimal TKA, Fauzie juga mengusulkan agar
keberpihakan kepada pekerja lebih ditingkatkan lagi, supaya tidak terlalu berpihak pada
pengusaha dan kurang memperhatikan kepentingan pekerja.
Karena, hubungan antara pengusaha selaku pencipta lapangan kerja dengan pekerja, itu
mutualisme. Dua kelompok ini saling membutuhkan. "Sebab, pengusaha apapun, tanpa adanya
tenaga kerja yang memadai, maka tidak ada artinya," ucapnya.
Meskipun terdapat kekurangan, Fauzie memandang UU Cipta Kerja perlu disambut positif.
"Karena tujuannya baik, untuk memudahkan dan menciptakan lapangan kerja, kemudian
membuat masyarakat yang nganggur semakin berkurang," tuturnya.
119