Page 124 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 124
Kondisi tersebut menurutnya akan menghambat pencapaian target Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
"Hal ini berlawanan dengan target capaian RPJMN 2020-2024 Bidang Kependudukan yang
didasarkan skenario kehidupan yang normal tanpa situasi bencana pandemi," katanya dalam
siaran pers, Senin (21/12/2020).
Sejalan dengan itu, Studi Pusat Penelitian Kependudukan LIPI pada Juni 2020 terkait dampak
pandemi terhadap ketenagakerjaan menunjukkan, masyarakat yang tergolong usia muda (15-
24 tahun) dan tenaga kerja perempuan memiliki tingkat kerentanan paling tinggi akan
kehilangan pekerjaan dan menganggur.
"Kondisi ini berpengaruh pada kelangsungan hidup pekerja serta keluarganya," jelas Peneliti
Pusat Penelitian Kependudukan LIPI Ngadi.
Di sisi lain, menurut Ngadi, tenaga kerja usia muda dan perempuan merupakan sasaran utama
untuk mengoptimalkan capaian bonus demografi yang saat ini sedang dihadapi Indonesia.
Oleh karena itu, Herry mengatakan berbagai rencana kebijakan, program, dan target untuk
jangka pendek, menengah, dan panjang perlu mengakomodasi dampak yang ditimbulkan dari
situasi ini, misalnya program perlindungan sosial yang masuk dalam program pemulihan ekonomi
nasional (PEN).
Sebagai langkah agar berbagai program tersebut dapat efektif mencegah dan menyelamatkan
kelompok masyarakat menengah ke bawah dari jurang kemiskinan di Indonesia, LIPI bekerja
sama dengan BKKBN, FEB UI, dan IPADI menyelenggarakan webinar 'Indonesian Demographic
Outlook 2021 : Pengaruh Pandemi COVID-19 terhadap Sasaran RPJMN Bidang Kependudukan'
pada Selasa (23/12/2020).
Harry mengatakan acara tersebut merupakan hal penting untuk mendiskusikan dampak yang
ditimbulkan dari pandemi Covid-19, serta untuk memberikan saran berbagai alternatif dan solusi
terkait problematika kependudukan.
Webinar akan dihadiri beberapa narasumber Staf ahli Menteri PPN/Bappenas Bidang Sosial dan
Penanggulangan Kemiskinan Vivi Yulaswati, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto, dan
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
123