Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 126

PEMERINTAH DIMINTA PASTIKAN TAK ADA OKNUM PALSUKAN TES COVID-19
              PEKERJA MIGRAN RI KE TAIWAN
              Anggota  Komisi  IX  DPR  Netty  Prasetiyani  meminta  pemerintah  memastikan  kejujuran  dan
              profesionalitas   Perusahaan   Penempatan     Pekerja   Migran    Indonesia   (P3MI)    yang
              memberangkatan para PMI ke Taiwan. Netty mengatakan pemerintah perlu mengecek tidak ada
              oknum yang memalsukan dokumen hasil tes Covid-19 para PMI.

              "Pastikan tidak ada oknum yang sengaja memalsukan data tes PMI yang dikirim ke Taiwan.
              Kenapa bisa di sini hasil tes negatif, tetapi saat dites di sana hasilnya positif. Ini perlu diselidiki
              karena menyangkut martabat Indonesia di mata dunia," ujar Netty dalam keterangan pers, Senin
              (21/12/2020).

              Pernyataan Netty ini bertalian dengan keputusan pemerintah Taiwan menghentikan sementara
              kedatangan PMI ke negara mereka setelah adanya temuan 85 PMI positif Covid-19 saat berada
              di  Taiwan.  Ia  berharap  pemerintah  dapat  segera  menangani  masalah  ini.  Menurut  Netty,
              penghentian sementara keberangkatan PMI akan berdampak pada tingkat pengangguran dan
              kemiskinan di Indonesia.

              "Penangguhan  PMI  berpotensi  menambah  jumlah  pengangguran  dan  meningkatkan  angka
              kemiskinan.  Apalagi  tidak  jarang  para  PMI  menjadi  tulang  punggung  keluarga  di  kampung
              halamannya," kata dia.

              Netty menyebut pemerintah harus melakukan investigasi terhadap P3MI. Selain itu, pemerintah
              juga perlu melakukan pengecekan silang dengan teliti untuk memastikan para PMI yang positif
              Covid-19 terpapar di Indonesia atau ketika tiba di Taiwan.

              "Cek silang ini penting agar tidak muncul opini buruk tentang Indonesia di mata internasional.
              Jangan sampai kita dianggap mengirimkan PMI positif Covid-19," ucap Netty.

              Diberitakan,  Kepala  Badan  Perlindungan Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  Benny  Rhamdani
              mengatakan,  Taiwan  memperpanjang  larangan  kedatangan  PMI  masuk  ke  negaranya  dalam
              jangka waktu yang tidak ditentukan. Benny pun mengaku kecewa terhadap kebijakan tersebut.

              "Kami merasa kecewa atas kebijakan pemerintah Taiwan, terlebih lagi keputusan tersebut dibuat
              tanpa  menunggu  hasil  investigasi  dari  pemerintah  Indonesia,"  ujar  Benny  dalam  keterangan
              tertulis, Kamis (17/12/2020). Adapun perpanjangan penghentian sementara kedatangan PMI itu
              disebabkan  adanya  85  PMI  di  Taiwan  yang  terkonfirmasi  positif  Covid-19  pada  Oktober-
              November 2020.

              Sebelumnya, Taiwan menghentikan sementara penempatan PMI selama 14 hari, yakni sejak 4
              hingga 17 Desember 2020. Benny mengatakan, pihaknya telah membentuk tim supervisi yang
              melibatkan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Ketenagakerjaan. Pembentukan ini untuk
              melakukan  investigasi  terhadap  penerapan  protokol  kesehatan  bagi  PMI  dan  14  perusahaan
              penempatan P3MI yang ditangguhkan (suspend).

              Temuan investigasi itu menunjukkan, ada 12 P3MI yang telah melakukan protokol kesehatan
              seperti yang dianjurkan pemerintah. Sementara itu, dua P3MI lainnya belum melakukan protokol
              kesehatan yang dianjurkan.
              Ia  mengatakan,  upaya  investigasi  ini  dilakukan  karena  pemerintah  Indonesia  serius  dalam
              menangani Covid-19 dan keselamatan PMI adalah hukum tertinggi.

              "Jika memang P3MI terbukti melanggar protokol kesehatan dan tidak melakukan tes PCR kepada
              PMI sebelum berangkat ke negara penempatan, BP2MI tentu akan merekomendasikan kepada
              Kementerian Ketenagakerjaan RI untuk mencabut izinnya," kata dia.

                                                           125
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131