Page 130 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 130
"Diharapkan, Pemerintah dengan UU ini mempermudah membuka usaha-usaha, kemudian akan
berdampak lapangan kerja semakin banyak, sehingga menaikkan serapan pengangguran," kata
Fauzie dalam seminar daring bersama Ikatan Alumni Lemhanas Republik Indonesia ToT/Taplai
KBS Angkatan III, dikutip Senin 21 Desember 2020.
Menurut dia, UU Cipta Kerja ini bisa mempercepat dan memangkas birokrasi izin berusaha.
Dengan percepatan itu, akan mempercepat menciptakan lapangan kerja baru. Namun,
penciptaan lapangan kerja juga harus memperhatikan persoalan ketenagakerjaan.
Ia pun mengingatkan soal kondisi kesiapan sumber daya manusia ( SDM ) pekerja Indonesia
saat ini. Meski banyak pekerja Indonesia yang berkualitas tapi, menurutnya, itu tidak merata.
Masih banyak yang kualitasnya masih rendah.
Untuk itu, agar serapan pada tenaga kerja lokal semakin maksimal, tidak hanya perlu upaya
peningkatan kualitas SDM. Ia menyarankan, perlu ada pembatasan maksimal Tenaga Kerja Asing
(TKA) yang bekerja di Indonesia.
Fauzie menegaskan, dengan berpendapat seperti itu, dirinya tidak anti asing. Menurutnya, TKA
tetap diperlukan, tapi harus dibatasi demi kepentingan masyarakat Indonesia.
Selain itu, Fauzie juga mengusulkan agar keberpihakan kepada pekerja lokal lebih ditingkatkan
lagi, agar tidak terlalu berpihak pada pengusaha dan kurang memperhatikan kepentingan
pekerja.
Karena, hubungan antara pengusaha selaku pencipta lapangan kerja dengan pekerja, itu
mutualisme. Dua kelompok ini saling membutuhkan. "Sebab, pengusaha apapun, tanpa adanya
tenaga kerja yang memadai, maka tidak ada artinya," ucapnya.
Meskipun terdapat kekurangan, Fauzie memandang UU Cipta Kerja perlu disambut positif.
"Karena tujuannya baik, untuk memudahkan dan menciptakan lapangan kerja, kemudian
membuat masyarakat yang nganggur semakin berkurang," ujarnya. (ren).
129

