Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 38
ujar Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, dalam webinar "Future Challenges Social
Security Outlook 2021" di Jakarta, Senin (21/12).
Menaker menegaskan pemerintah perlu mengubah paradigma perlindungan pekerja. Pasalnya,
model pekerjaan pada masa depan tak lagi sama dengan saat ini.
"Tidak sekadar melindungi status pekerjaan tetap namun lebih fokus pada kemampuan
bekerjanya yang dapat tercapai melalui ketrampilan yang dapat berubah dan beradaptasi secara
dinamis," jelasnya.
Lebih jauh, Menaker menjelaskan pemerintah terus menyempurnakan sistem jaminan sosial agar
seluruh warga negara semakin terlindungi dan meningkat kesejahteraannya. Hal ini sebagaimana
amanat konstitusi seraya memastikan tersedianya ruang fiskal secara berkelanjutan.
Dia melanjutkan dengan berinvestasi pada sistem jaminan sosial secara inklusif, responsive, dan
komprehensif nondiskriminasi akan menghasilkan manfaat. Menurutnya, manfaat tersebut
bersampak pada sektor sosial, ekonomi dan politik, dan berkontribusi pada pengurangan
kemiskinan, ketimpangan maupun kesenjangan.
"Sekaligus meningkatkan produktivitas yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi,"
imbuhnya.
Menaker menjelaskan perkembangan dunia kerja saat ini mulai didominasi oleh pekerja muda
atau biasa disebut generasi milenial. Generasi milenial memiliki cara pandang sendiri dalam dunia
kerja.
Menaker menilai Indonesia harus mampu menginspirasi negara lain dalam perluasan cakupan
kepesertaan dan optimalisasi layanan dengan mengajak milenial ke dalam sistem jaminan sosial.
Dengan pendekatan kreatif, inovatif, mudah diaplikasikan, dan mempunyai nilai tambah yang
bermanfaat sesuai dengan cara hidup dan kebutuhan mereka.
"Pemerintah telah melakukan pemetaan untuk membantu input SDM melalui pendidikan dan
pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja atau kesempatan yang tumbuh untuk
berwirausaha," tandasnya. ruf/N-3.
37