Page 40 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 40
"Pemerintah memastikan warga negara mendapatkan perlindungan baik melalui skema
kontribusi atau nonkontribusi sehingga terbangun komitmen sosial yang baik antara pemerintah
dan warga negara melalui kontribusi tenaga kerja, sosial, usaha ekonomi dan pembayaran
pajak," kata Menaker Ida Fauziyah dalam pernyataan resmi di Jakarta pada Senin.
Dengan berinvestasi pada sistem jaminan sosial secara inklusif, responsif dan komprehensif
nondiskriminasi, ujar Ida, maka akan menghasilkan manfaat sosial, ekonomi dan politik serta
berkontribusi pada pengurangan kemiskinan, ketimpangan maupun kesenjangan sekaligus
meningkatkan produktivitas yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Dalam kesempatan ketika menjadi pembicara di webinar "Dewas Menyapa Indonesia: Future
Challenges Social Security Outlook 2021" itu, Ida menjelaskan bahwa pergeseran paradigma
perlindungan pekerja di tengah era digitalisasi dan otomatisasi harus tetap menempatkan rakyat
sebagai prioritas utama.
Rakyat, ujarnya, berhak untuk mendapatkan kesempatan sama sebagai upaya pengembangan
dirinya melalui kemandirian sebagai manusia bermartabat dalam pemenuhan kebutuhan dasar
hidup secara layak dan memperkecil risiko sosial.
Karena itu pemerintah perlu mengubah paradigma perlindungan pekerja akibat model pekerjaan
di masa depan yang tidak sama dengan keadaan saat ini.
"Tidak sekedar melindungi status pekerjaan tetap namun lebih fokus pada kemampuan
bekerjanya yang dapat tercapai melalui ketrampilan yang dapat berubah dan beradaptasi secara
dinamis," kata Ida.
Ia menilai Indonesia harus mampu menginspirasi negara lain dalam perluasan cakupan
kepesertaan dan optimalisasi layanan dengan mengajak milenial ke dalam sistem jaminan sosial.
Menaker Ida meyakini dengan pendekatan kreatif, inovatif, mudah diaplikasikan dan mempunyai
nilai tambah yang bermanfaat sesuai dengan cara hidup dan kebutuhan mereka.
"Pemerintah telah melakukan pemetaan untuk membantu input SDM melalui pendidikan dan
pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja atau kesempatan yang tumbuh untuk
berwirausaha, " demikian ujar Ida.
39