Page 27 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 OKTOBER 2019
P. 27

Title          UPAH MINIMUM 2020 TAK JELAS, 274 PERUSAHAAN GARMEN DI UJUNG TANDUK
               Media Name     bisnis.com
               Pub. Date      29 Oktober 2019
                              https://ekonomi.bisnis.com/read/20191029/257/1164220/upah-minimum-2020 -tak-
               Page/URL
                              jelas-274-perusahaan-garmen-di-ujung-tanduk
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative













               BANDUNG - Sebanyak 274 perusahaan garmen yang mempekerjakan 258.882
               pekerja di 10 kabupaten/ kota di Jawa Barat berada di ujung tanduk akibat belum
               ada kejelasan peraturan upah minimum provinsi (UMP) dan upah minimum sektor
               provinsi (UMSP) khusus industri tekstil dan produk tekstil pada 2020.

               Adapun, 10 kabupaten/ kota tersebut antara lain Kabupaten Subang, Bekasi,
               Kabupaten Purwakarta, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang,
               Kota Cimahi.

               Di beberapa kota tersebut, industri produk tekstil kesulitan membayar upah pekerja
               seiring dengan kenaikan upah minimum kabupaten/Kota (UMK) yang cukup tinggi
               mengikuti formula ketentuan di dala Peraturan Pemerintah (PP) No. 78 Tahun 2015.

               Ketua Apindo Bogor Nanda Iskandar menuturkan perusahaan garmen pada tahun
               lalu mendapatkan SK Gubernur yang telah menerbitkan empat surat keputusan
               Upah Minimum Sektoral Kota Kabupaten (UMSK) 2019.

               "Kami tidak tahu apakan pada 2020 bisa mendapatkan SK tersebut atau tidak,
               makanya diadakan Rembug Regional II untuk meminta kepastian pemerintah," kata
               Iskandar dalam konferensi pers Rembug Regional II Perkumpulan Pengusaha
               Produk Tekstil Provinsi Jawa Barat (PPPTPJB), Senin (28/10/2019).

               Sayangnya, industri garmen / produk tekstil justru mendapatkan sinyal berbeda dari
               Gubernur Jawa Barat yang lebih menginginkan agar industri di daerah yang upah
               minimumnya tinggi agar melakukan relokasi ke wilayah-wilayah seperti Cirebon,
               Indramayu dan Majalengka.

               Pengusaha garmen melihat relokasi buka solusi yang pas. Pasalnya, perusahaan
               harus merumahkan pekerja dan pindah mencari pekerja baru dengan kemampuan
               setara.

               "Sebanyak 258.000 lebih karyawan ini mau di kemanakan kalau kita relokasi. Ini
               yang menjadi pemikiran kami," ungkap Iskandar.




                                                       Page 26 of 141.
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32