Page 122 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2020
P. 122

INSENTIF PRAKERJA DINAIKKAN LIMA KALI LIPAT


              Sedikitnya 1,7 juta pekerja terkena PHK di masa pandemi ini. Mereka saat ini lebih butuh insentif
              buat bertahan hidup ketimbang pelatihan yang digelar program kartu prakerja.

              MANAJEMEN Pelaksana Program Kartu Prakerja mewacanakan penaikan insentif lima kali lipat
              untuk peserta program tersebut, termasuk pengurangan dan pembatasan jumlah pelatihan.


              Direktur  Komunikasi  Manajemen  Pelaksana  Program  Kartu  Prakerja  Panji  Winanteya  Ruky
              mengatakan langkah itu diambil untuk menjalankan rekomendasi yang telah disampaikan Komisi
              Pemberantasan  Korupsi (KPK),  sekaligus  mengubah  program  itu  menjadi  semibansos  dalam
              menghadapi pandemi covid-19.

              "Sesuai  dengan  masukan  dari  KPK  dan  berbagai  pihak, kami  akan  melakukan  perbaikan,  di
              antaranya membenahi payung hukum, pembatasan jumlah pelatihan, dan juga meningkatkan
              insentif lima kali lebih besar dan mengurangi program lima kali lebih besar juga," ungkapnya
              dalam webi-nar Cegah korupsi, Tingkatkan Efektivitas Kartu Prakerja, kemarin.


              Panji memaparkan penaikan insentif itu tak lepas dari banyaknya pekerja saat ini yang terkena
              pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  di  masa  pandemi  covid-19.  Pihaknya  pun  memodifikasi
              program tersebut menjadi semibansos, tidak murni pelatihan belaka bagi pencari kerja.

              Sebelum dimodifikasi, pemerintah mengalokasikan Rp3.550.000 sebagai insentif kepada tiap
              peserta  kartu  prakerja.  Insentif  itu  akan  ditranser  setiap  bulan  ke  rekening  peserta  selama
              empat bulan. Per bulannya, tiap peserta akan menerima RpGOO.OOO.

              Namun, sejalan dengan rencana penaikan insentif itu, pemerintah kini menganggarkan Rp20
              triliun untuk program tersebut dari sebelumnya Rp 10 triliun.

              "Rp20 triliun tidak semua untuk pelatihan, tapi juga untuk insentif," ucap Panji.


              Di webinar yang sama, anggota Komisi IX DPR Netty Prasetyana Heryawan menyarankan agar
              manajemen  pelaksana  kartu  prakerja  mulai  fokus  dalam  mengatasi  situasi  terkini.  yakni
              banyaknya korban PHK akibat pandemi.

              "Saya  melihat  sebelumnya  ada  masalah  disorientasi  antara  pelatihan  dan  kebutuhan  perut.
              Enggak efektif karena pekerja saat ini membutuhkan RpGOO ribu daripada pelatihan," ujarnya.


              Disorientasi  yang  dimaksudnya  ialah  ketidakselarasan  antara  tujuan  kartu  prakerja,  yakni
              peningkatan kompetensi kerja dan situasi terkini saat lapangan kerja terus menyusut akibat
              pandemi.

              "Program kartu prakerja harus mengutamakan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya,"
              tegasnya.


              Payung hukum

              Direktur Litbang KPK Wawan Wardiana, yang juga menjadi pembicara di webinar yang sama,
              menyampaikan apresiasi pihaknya atas langkah-langkah perbaikan yang diambil.




                                                           121
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127