Page 35 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2020
P. 35
Judul Potret Pekerja Anak di Industri Kelapa Sawit, Tak Sekolah hingga
Diselundupkan ke Malaysia
Nama Media kompas.com
Newstrend Perlindungan Pekerja Sawit
Halaman/URL https://regional.kompas.com/read/2021/01/03/16250091/potret-
pekerja-anak-di-industri-kelapa-sawit-tak-sekolah-hingga
Jurnalis redaksi
Tanggal 2021-01-03 16:25:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PPK & K3
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
positive - Ima (None) Saya bermimpi suatu hari saya bisa kembali ke sekolah
neutral - Kartika Manurung (None) Selama 100 tahun, keluarga terjebak dalam lingkaran
kemiskinan dan mereka tidak tahu apa-apa selain bekerja di perkebunan kelapa sawit
neutral - Kartika Manurung (None) Ketika saya. bertanya kepada anak-anak mereka ingin
menjadi apa ketika mereka besar nanti, beberapa gadis berkata, 'Saya ingin menjadi istri pekerja
kelapa sawit.'
Ringkasan
Dilansir dari VOA Indonesia, investigasi Associated Press (AP) menemukan bahwa sebagian besar
pekerja tersebut berpenghasilan rendah, atau bahkan sama sekali tidak dibayar. Hal ini bertolak
belakang dengan risiko yang mereka terima, yaitu secara rutin terpapar bahan kimia beracun
dan kondisi berbahaya lainnya. Beberapa pekerja anak -anak itu bahkan tidak pernah bersekolah
atau tidak belajar membaca dan menulis.
POTRET PEKERJA ANAK DI INDUSTRI KELAPA SAWIT, TAK SEKOLAH HINGGA
DISELUNDUPKAN KE MALAYSIA
Ima adalah seorang anak berusia 10 tahun yang bekerja di sebuah perkebunan kelapa sawit di
Indonesia. Ia membantu memanen buah sawit yang diolah untuk dijadikan produk merek
makanan dan kosmetik di luar negeri yang terkemuka. Ima termasuk di antara puluhan ribu anak
yang bekerja bersama orang tua mereka di Indonesia dan Malaysia. Mereka memasok 85 persen
minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi di dunia.
Dilansir dari VOA Indonesia, investigasi Associated Press (AP) menemukan bahwa sebagian besar
pekerja tersebut berpenghasilan rendah, atau bahkan sama sekali tidak dibayar.
34