Page 57 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2020
P. 57

Title          RUU CIPTA KERJA BERDIMENSI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT YANG BERIMBANG
               Media Name     beritasatu.com
               Pub. Date      17 Maret 2020
                              https://www.beritasatu.com/nasional/609661/ruu-cipta-kerja-berdimensi- kesejahteraan-
               Page/URL
                              masyarakat-yang-berimbang
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive







               Jakarta, RUU Cipta Kerja yang tengah disiapkan pemerintah dan DPR memiliki
               dimensi kesejahteraan masyarakat yang berimbang (  equal social welfare  ). Oleh
               karena itu, daripada terus mempolitisi RUU yang merupakan  omnibus law  itu,
               kalangan politisi di parlemen sebaiknya ikut melakukan sosialisasi yang
               mencerahkan masyarakat.

               Pandangan itu disampaikan pengajar Program Pascasarjana bidang Ilmu Hukum
               Universitas Indonesia (UI) Indriyanto Seno Adji di Jakarta, Selasa (17/3/2020).

               " Omnibus law  ini maknanya adalah untuk segalanya terkait suatu produk regulasi
               perundangan, sehingga regulasi itu dapat didayagunakan," ujar Indriyanto.

               Sebab, ujar Indriyanto, visi dan misi yang diemban RUU Cipta Kerja dalam kerangka
               rekodifikasi, reevaluasi, harmonisasi, dan sinkronisasi peraturan hukum yang terkait
               dengan ketenagakerjaan yang tersebar dan sering tidak sinkron satu sama lain, baik
               vertikal maupun horisontal. Kondisi seperti itu yang kemudian disepakati dalam RUU
               Cipta Kerja.


               Indriyanto mengatakan, tujuan pemerintah melakukan revolusi hukum cipta kerja ini
               harus dimaknai untuk meningkatkan ekonomi dan menciptakan pertumbuhan masif
               investasi. Selain itu, juga untuk mereduksi atau deregulasi birokrasi yang koruptif,
               tetapi juga tetap mempertahankan sinergitas antara pusat dan daerah.

               Dengan demikian, keberadaan RUU itu juga menghilangkan kesan diskriminasi
               antara kepentingan korporasi dan kesejahteraan tenaga kerja.


               Indriyanto mengatakan, klaster-klaster permasalahan pada  omnibus law  cipta kerja
               pasti muncul sebagai polemik dan perdebatan. Dia mencontohkan Pasal 170 yang
               mengatur tentang upah minimum, tenaga kerja asing, outsourcing, jam lembur,
               PHK, serta status karyawan kontrak.

               "Tetapi, klaster-klaster itu bukan dipolitisasi untuk meniadakan RUU itu. Komunikasi
               para pemangku kepentingan terhadap masalah klaster adalah basis dan jalan
               terbaik bagi menyelesaikan masalah tersebut" ujar Indriyanto.

               Dikatakan, pelaku politik legislatif sebaiknya bersikap bijak bagi realisasi tujuan
               positif RUU Cipta Kerja ini.






                                                       Page 56 of 142.
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62