Page 153 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JUNI 2020
P. 153
Penyebaran virus corona (Covid-19) telah menekan berbagai sektor pendukung perekonomian
nasional. Sejumlah keigatan ekonomi dihentikan guna memutus mata rantai penyebaran virus
tersebut sehingga ber-dampak terhadap kinerja industri di Tanah Air.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani menyampaikan, selama masa
pandemi Covid-19 perekonomian Indonesia mengalami tekanan. Hal itu terlihat dengan
meningkatnya angka pegawai yang dirumahkan maupun yang terkena pemutusan hubungan
kerja (PHK) dalam dua hingga tiga bulan terakhir.
"Angka terakhir di Kadin berdasarkan masukan dari asosiasi, dari himpunan yang secara reguler
memberikan masukan ke kami yang sudah dirumahkan dan di-PHK itu sudah lebih dari 6 juta,
mungkin kalau angka Menaker masih di level 2 juta," ujar Rosan dalam diskusi daring "Evaluasi
Publik terhadap Penanganan Covid-19, Kinerja Ekonomi dan Implikasi Politiknya", Minggu
(7/6/2020).
Rosan menambahkan, dari angka 6 juta tersebut, sebanyak 90 persen pekerja dirumahkan dan
hanya 10 persen yang terkena PHK. Hal itu dikarenakan saat ini pengusaha tidak dalam
kapasitas membayarkan pesangon.
Jika dilihat dari kebijakan pemerintah, Rosan menilai bantuan pemerintah dengan mengeluarkan
stimulus secara fiskal, moneter, penguatan sektor riil dan sektor keuangan
semakin membaik.
"Walaupun yang kita tekankan masalah implementasi di tingkat Kementerian yang mungkin
masih lambat, walaupun angkanya mestinya jauh lebih besar atau tidak makin panjang
penekanan Covid-19 ini sedangkan pilihan untuk dunia usaha untuk merumahkan atau mem-
PHK," ucap Rosan, dilansir dari News.
Rosan juga menyoroti UMKM yang jadi sektor terdampak langsung dan paling cepat terkena
dengan adanya pandemi Covid-19 ini. Ia juga menambahkan bahwa saat ini memang harus
disadari bahwa seperti kata Presiden untuk mulai hidup berdampingan dengan Covid-19 dengan
tetap mengutamakan protokol kesehatan yang ketat.
Berdasarkan informasi Himbara, Perbanas dan lainnya, Rosan menyampaikan bahwa total
permintaan restrukturisasi capai sekitar 25%~35% dari total portofolio perbankan. "Permintaan
restrukturisasi 2596-35% dari portofolio mereka Rp 6.000 triliun, maka ada Rp 1.500 triliun
minta restrukturisasi ke perbankan. Ini kalau berkepanjangan sampai Oktober maka bisa sampai
40% di Perbankan yang minta itu. Kita harus mulai biasakan berdampingan dengan Covid-19
tentu dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," tegasnya.
Danial
152