Page 182 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JUNI 2020
P. 182

Judul               DFW: ABK Jadi Korban Kerja Paksa di Kapal Ikan Asing Bertambah
                 Nama Media          merdeka.com

                 Newstrend           Kasus Perbudakan ABK
                 Halaman/URL         https://www.merdeka.com/uang/dfw-abk-jadi-korban-kerja-paksa-di-
                                     kapal-ikan-asing-bertambah.html
                 Jurnalis            Anisyah Al Faqir
                 Tanggal             2020-06-08 10:01:00
                 Ukuran              0

                 Warna               Halaman Warna
                 AD Value            Rp 17.500.000
                 News Value          Rp 52.500.000
                 Kategori            Ditjen Binapenta
                 Layanan             Korpo
                 Sentimen            negative



              Narasumber
              neutral  -  Abdi  Suhufan  (Koordinator  Nasional  DFW)  Mereka  melompat  karena  tidak  tahan
              dengan  perlakuan  dan  kondisi  kerja  di  atas  kapal  yang  sering  mendapatkan  intimidasi,
              kekerasan fisik dari kapten dan sesama ABK asal China



              Ringkasan

              Destructive  Fishing  Watch  (DFW)  Indonesia  kembali  melaporkan  kasus  kerja  paksa  dan
              perdagangan orang yang dilakukan kapal ikan asing. Fisher Center Bitung melaporkan 2 orang
              awak kapal Indonesia melompat dari kapal ikan bernama Lu Qian Yua Yu 901.



              DFW: ABK JADI KORBAN KERJA PAKSA DI KAPAL IKAN ASING BERTAMBAH

              Merdeka.com -  Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia kembali melaporkan kasus kerja
              paksa dan perdagangan orang yang dilakukan kapal ikan asing. Fisher Center Bitung melaporkan
              2 orang awak kapal Indonesia melompat dari kapal ikan bernama Lu Qian Yua Yu 901.

              Dua awak kapal atas nama Reynalfi dan Andri Juniansyah ini mengaku sengaja melompat dari
              atas kapal saat melintasi Selat Malaka. Sebab, keduanya tak tahan dengan perlakuan dari kapten
              kapal dan sesama awak kapal berbendera China tersebut.

              "Mereka melompat karena tidak tahan dengan perlakuan dan kondisi kerja di atas kapal yang
              sering mendapatkan intimidasi, kekerasan fisik dari kapten dan sesama ABK asal China," tutur
              Koordinator Nasional DFW-Indonesia, Abdi Suhufan dalam siaran persnya,  Jakarta  , (8/6).

              Setelah melompat dari atas kapal, keduanya mengapung di laut selama 7 jam. Mereka akhirnya
              ditemukan dan mendapat pertolongan dari nelayan Tanjung Balai Karimun.





                                                           181
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187