Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2021
P. 59

KEMNAKER MULAI KAJI PENYUSUNAN UPAH MINIMUM TAHUN 2022

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  bersama  Dewan  Pengupahan  Nasional  (Depenas)
              mulai mengkaji penyusunan  Upah Minimum  tahun 2022. Pengkajian dilakukan melalui Forum
              Koordinasi Persiapan Penetapan  Upah Minimum Tahun 2022  yang diselenggarakan di Jakarta,
              pada Selasa dan Rabu (24-25/8).

              Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker, Indah Anggoro
              Putri, menyatakan, kebijakan pengupahan menjadi program strategis nasional. Hal itu setelah
              diberlakukannya PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan sebagai turunan UU Nomor 11
              Tahun 2021 tentang Cipta Kerja.

              "Upah minimum merupakan salah satu kebijakan pengupahan sebagai bentuk intervensi negara
              melalui pemerintah untuk memberikan perlindungan yang konkret kepada para pekerja dalam
              hal ini hak dasarnya, yaitu upah atau gaji," ujar Putri, dalam keterangan pers Kemnaker, Rabu
              (25/8).
              Menurut  Putri,  pengupahan,  baik  dari  aspek  peraturan/kebijakan  maupun  penerapannya,
              merupakan  salah  satu  faktor  penentu  mewujudkan  hubungan  industrial  yang  harmonis  dan
              berkeadilan. Maka pengembangan bidang pengupahan tidak dapat dilakukan oleh pemerintah
              sendiri.
              Pembahasan soal pengupahan harus dilakukan bersama-sama dengan pengusaha dan serikat
              pekerja/serikat buruh. "Hal itu agar pengembangan dan penerapan sistem pengupahan yang
              adil dan berdaya saing yang sesuai dengan kondisi dunia kerja dan industri di Indonesia dapat
              tercapai," ucap dia.

              Pada kesempatan itu, ia mengingatkan agar dalam melakukan penetapan upah minimum harus
              berdasarkan  kondisi  sebenarnya  di  masyarakat.  Yakni  melihat  keadaan  ekonomi  dan
              ketenagakerjaan yang meliputi variabel paritas daya beli, tingkat penyerapan tenaga kerja, dan
              median upah.

              "Bu Menteri Ketenagakerjaan juga berpesan agar upah minimum yang nantinya ditetapkan itu
              berlaku adil, baik bagi pengusaha maupun pekerja," ucapnya.

              Ketua  Dewan  Pengupahan  Nasional  (Depenas),  Haiyani  Rumondang,  menyatakan,  forum
              koordinasi  ini  merupakan  salah  satu  upaya  bersama  mengantisipasi  berbagai  tantangan
              pengupahan di lapangan. Menurut Haiyani, kerja cerdas dan sinergi antarlembaga menjadi salah
              satu kunci utama merespons dinamika yang sedang terjadi.

              "Persiapan penetapan UM Tahun 2022 ini diarahkan untuk memberikan fondasi yang kokoh dan
              penguatan  sinergi  melalui  konsolidasi  pengupahan  sebagai  momentum  untuk  perbaikan,
              perubahan, dan reformasi pengupahan," kata Haiyani.

              Sebagai  informasi,  forum  koordinasi  ini  diikuti  oleh  Kadisnaker  yang  membidangi
              ketenagakerjaan  seluruh  Indonesia.  Dan  tidak  kehadiran  Dewan  Pengupahan  Provinsi
              (Depeprov), dalam rapat pembahasan yang dilakukan secara hibrid, luring dan daring ini.












                                                           58
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64