Page 56 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2021
P. 56
Ringkasan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah kembali mengingatkan para Pekerja Migran
Indonesia (PMI) agar lebih selektif lagi memilih pekerjaan ke luar negeri. Mereka harus
mengetahui legalitas Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) tersebut. Para
PMI diharapkan dapat memanfaatkan layanan penempatan di Layanan Terpadu Satu Atap
(LTSA) dan mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) di daerah untuk mengetahui
proses penempatan PMI yang benar dan prosedural.
MENAKER IDA INGATKAN PEKERJA MIGRAN SELEKTIF PILIH PEKERJAAN KE LUAR
NEGERI
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah kembali mengingatkan para Pekerja Migran
Indonesia (PMI) agar lebih selektif lagi memilih pekerjaan ke luar negeri.
Mereka harus mengetahui legalitas Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI)
tersebut.
Para PMI diharapkan dapat memanfaatkan layanan penempatan di Layanan Terpadu Satu Atap
(LTSA) dan mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) di daerah untuk mengetahui
proses penempatan PMI yang benar dan prosedural.
"Ada sejumlah 329 P3MI yang telah memiliki izin dalam artian legal. Kalau mau kerja lagi ke luar
negeri, jangan lupa pilih P3MI yang benar, legal dan penuhi prosedur dengan benar. Jangan
melalui perusahaan penempatan yang ilegal, yang tidak bisa memastikan pelindungan kepada
teman-teman semua, " kata Menaker Ida Fauziyah kepada perwakilan 120 PMI yang sedang
dikarantina di Wisma Atlet Pademangan, Jakarta Pusat, Rabu (25/8/2021).
Menaker Ida Fauziyah berpendapat, pemulangan 129 PMI hendaknya menjadi pelajaran bagi
semua pihak. Menurutnya, bekerja di luar negeri merupakan sebuah pilihan dan Pemerintah tak
pernah menghalangi hak bagi PMI yang masih ingin kembali bekerja di luar negeri.
"Pemerintah tak menghalangi. Pemerintah memfasilitasi sebagaimana teman-teman bisa bekerja
dengan nyaman dan memastikan perlindungannya dengan baik," katanya.
Melalui program reptriasi, Pemerintah Indonesia memulangkan 129 PMI dengan menggunakan
maskapai Batik Air dan mendarat di Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu (21/8/2021) pukul
03.00 WIB.
Ke-129 PMI terdiri dari 105 PMI awak kapal Letter Of Guarantee (LG) yang stranded (terlantar)
di perairan Taiwan, 15 PMI Bermasalah/WNI Overstayer, 1 PMI Bermasalah (PMIB) sakit paru-
paru, dan 8 jenazah mengalami kendala pemulangan karena minimnya penerbangan.
Sesampainya di Indonesia, dari 129 PMI tersebut, 120 di antaranya dikarantina di Wisma Atlet.
"Kemnaker bersama kementerian/lembaga lain telah berhasil memulangkan saudara-saudara
semua, khususnya para ABK yang telah lama stranded di Perairan Taiwan. Kami ucapkan terima
kasih kepada seluruh ABK yang telah bersabar menunggu pemulangan ke Indonesia hingga
akhirnya tiba di Tanah Air, pada Sabtu dini hari pada 21 Agustus 2021 lalu," ujar Menaker Ida
Fauziyah didampingi Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan
Kerja (Binapenta & PKK) Suhartono.
Disaksikan Komandan Satgas COVID-19 Wisma Atlet Pademangan, Mayor Inf. I Gede Mahendra
dan Kepala Satgas Kesehatan Wisma Atlet Pademangan, Imran Pambudi, Menaker Ida Fauziyah
55