Page 114 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2021
P. 114

gelombang pertama Covid-19 terjadi pada Juli-September 2021. Target penerima bantuan pun
              diperluas agar manfaatnya dapat diterima masyarakat di seluruh Indonesia.


              PROGRAM BSU TAHAP PERLUASAN DITARGETKAN JANGKAU 1,7 JUTA PENERIMA

              Pemerintah memberikan Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk melindungi, mempertahankan, dan
              meningkatkan daya beli para pekerja terdampak pandemi Covid-19. Bantuan senilai Rp 1 juta
              untuk setiap penerima itu telah disalurkan sejak 2020.
              Tahun  ini,  penyaluran  BSU  dilakukan  saat  gelombang  pertama  Covid-19  terjadi  pada  Juli-
              September  2021.  Target  penerima  bantuan  pun  diperluas  agar  manfaatnya  dapat  diterima
              masyarakat di seluruh Indonesia.

              Dalam penyalurannya, pemerintah berkolaborasi dengan berbagai pihak. Langkah ini diambil
              supaya BSU tepat sasaran dan bermanfaat optimal.

              Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
              (PHI JSK) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Surya Lukita Warman menyatakan, saat
              itu, BSU sudah tersalurkan kepada 7 juta penerima di 28 provinsi.

              Kemudian, target penerima BSU kembali ditambah hingga 1,7 juta penerima di luar 28 provinsi
              tersebut  pada  November  2021.  Penyalurannya  sendiri  bekerja  sama  dengan  Kantor  Badan
              Penyelenggaraan  Jaminan  Sosial  (BPJS)  dan  bank  Himbara,  yakni  BRI,  BNI,  BTN,  dan  Bank
              Mandiri.

              "Hingga saat ini, hampir 1 juta orang sudah mendapatkan BSU (gelombang kedua atau tahap
              perluasan),"  ujar  Surya  dalam  keterangan  resmi  yang  diterima  Kompas.com,  Kamis
              (16/12/2021).

              Surya  melanjutkan  bahwa  syarat  penerima  BSU  dengan  perluasan  cakupan  penerima  sama
              dengan BSU sebelumnya, yakni memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), peserta aktif BPJS,
              berpenghasilan di bawah Rp 3,5 juta, serta bekerja di sektor terdampak pandemi Covid-19.

              Namun,  untuk  daerah  yang  menerapkan  Pemberlakuan  Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat
              (PPKM) level 3 dan 4, syarat tersebut ditiadakan. Dengan begitu, BSU bisa diterima pekerja di
              seluruh Indonesia.

              Guna  mencegah  terjadinya  tumpang  tindih  penerima,  Ditjen  PHI  JSK  berkoordinasi  dengan
              kementerian terkait untuk menganalisis dan memverifikasi data penerima. Penerima bantuan
              lain, seperti Kartu Pra Kerja, Program Keluarga Harapan, dan Bantuan Produktif Usaha Mikro
              (BPUM) tidak berhak menerima BSU.

              "Secara regulasi pengusaha diwajibkan mengikutsertakan pekerjanya ke BPJS. Pasalnya, BSU
              bisa menjadi stimulus ekonomi masyarakat. Namun, fakta di lapangan belum demikian," tutur
              Surya.

              Ia melanjutkan, dengan iuran Rp 16.800 per bulan, BPJS memberikan banyak manfaat bagi
              anggotanya, antara lain BSU dan santunan saat terkena musibah.

              "Kendati demikian, BSU adalah bantuan bersifat jangka pendek. Untuk jangka panjang, pekerja
              diharapkan masuk ke skema Jamsostek," imbuhnya.






                                                           113
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119