Page 137 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2021
P. 137
Kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) mencuat dalam tragedi kecelakaan kapal di
lepas pantai Johar Bahru, Malaysia. Sebanyak 16 orang warga negara Indonesia (WNI) tewas
saat menumpangi kapal itu.
"Berdasarkan laporan Imigrasi KJRI Johor, 50 WNI," kata Kabag Humas Kementerian Hukum
dan HAM (Kemenkumham) Tubagus Erif Faturahman, Kamis (16/12/2021).
Erif menerangkan, ada 14 orang WNI berhasil diselamatkan, dan satu orang pria diduga terlibat
tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Sebanyak 14 orang selamat yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Dari 12
orang laki-laki yang selamat, pihak polisi menduga satu orang di antaranya sebagai pelaku
TPPO," kata Erif.
Dia juga mengatakan, penyelamatan juga dilakukan Tentara Malaysia.
"Empat orang yang selamat telah diamankan oleh pihak Angkatan Tentara Malaysia (ATM) di
Tanjung Sepang Kota Tinggi untuk dilakukan penyidikan," kata dia.
Kronologi Jumlah korban tewas akibat kecelakaan kapal di lepas pantai Malaysia telah bertambah
menjadi 16 orang, pada Kamis (16/12/2021). Itu, setelah Tim SAR menemukan lagi jasad lima
migran Indonesia di pantai.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (16/12/2021), kapal yang membawa sekitar 50 warga negara
Indonesia (WNI) yang berusaha memasuki negara tetangga Malaysia secara ilegal tersebut,
terbalik pada Rabu (15/12/2021) di tengah cuaca badai di negara bagian Johor.
Otoritas penjaga pantai mengatakan, tentara yang berpatroli menemukan 11 jasad di pantai
beberapa jam setelah kecelakaan, dan mayat tiga pria dan dua wanita ditemukan hari ini,
(16/12/2021).
Dua puluh migran diyakini masih hilang, dan pihak berwenang telah mengerahkan perahu dan
pesawat untuk menemukan mereka.
Sebanyak 14 orang lainnya selamat dari kecelakaan itu dan telah ditahan.
"KJRI Johor Bahru telah menerima informasi awal dari otoritas Malaysia mengenai kejadian kapal
tenggelam yang membawa penumpang diduga WNI, Rabu (15/12/2021) pukul 05.00 waktu
setempat," bunyi keterangan Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI)
Kementerian Luar Negeri.
Lokasi kejadian tepatnya di sebelah tenggara Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor.
136

