Page 132 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2021
P. 132

Kesempatan yang sama, Ketua Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Elly Silaban
              menyampaikan  apresiasi  atas  penyaluran  BSU  pada  saat  yang  dibutuhkan  oleh  pekerja  dan
              buruh.

              Ia juga menilai baik perluasan cakupan penerima BSU sehingga tidak hanya untuk wilayah PPKM
              Level 3 dan 4 saja, di mana menurutnya dalam hal ini, pemerintah telah mendengarkan masukan
              dari berbagai pihak, termasuk dari buruh. “Dengan memberikan perluasan ditambah 6 provinsi
              itu bentuk dari keadilan. No one left behind (tidak ada seorangpun yang tertinggal),” tandas Elly.

              Dikatakan Elly, selain menyampaikan masukan dari buruh kepada pemerintah, pihaknya juga
              melakukan sosialisasi program-program pemerintah kepada buruh sehingga lebih banyak yang
              terinformasi. Intinya, kolaborasi selalu dikedepankan guna memberikan yang terbaik bagi semua
              pihak.

              Di sisi lain, Elly mengakui masih perlunya membimbing pola pikir para buruh untuk tidak selalu
              mengharapkan  bantuan,  bijak  finansial,  serta  mendorong  mereka  mendapatkan  penghasilan
              mandiri. “Namanya juga bantuan, diberikan ketika kesulitan,” ujarnya.

              Elly mengharapkan, pemerintah juga dapat mempertimbangkan pemberian BSU yang bersifat
              adaptif seperti untuk korban bencana alam, serta BSU untuk tenaga kerja informal.

              Pandemi memang memberikan dampak yang beragam bagi tenaga kerja. Demikian menurut
              Pengamat Ekonomi CORE, Yusuf Rendy Manilet (Rendy) pada waktu yang sama. Bermuara pada
              analisis tersebut, bantuan yang diberikan pemerintah sangat terdiversifikasi.

              Menyoroti  penyaluran  BSU  dari  pemerintah  dan  inisiatif  sangat  baik  dari  KSBSI,  Rendy
              menekankan  perlunya  kolaborasi  serikat  buruh  dengan  pemerintah  untuk  mengoptimalkan
              penyaluran  bantuan  tersebut,  juga  bahwa  kolaborasi  ini  dapat  menjadi  modal  awal  untuk
              pembuatan kebijakan ketenagakerjaan yang kolaboratif, berdasarkan data-data yang akurat.

              “(Ini adalah) modal kolaboratif antara pemerintah dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan
              dan  serikat  buruh  untuk  nantinya  mengeluarkan  kebijakan  yang  win  win  solution  antara
              pemerintah dan pekerja,” tegasnya.

              (Berita: KPCPEN)
































                                                           131
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137