Page 128 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2021
P. 128
Judul Kapal Terbalik Tewaskan 19 WNI di Malaysia, Anggota DPR Berang
Nama Media beritasatu.com
Newstrend PMI Ilegal
Halaman/URL https://www.beritasatu.com/politik/867983/kapal-terbalik-tewaskan-
19-wni-di-malaysia-anggota-dpr-berang
Jurnalis redaksi
Tanggal 2021-12-16 17:59:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta, Non Rilis
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Christina Aryani (Anggota Komisi I DPR RI) Sangat prihatin karena ini kejadian yang
terus berulang. Tahun ini saja sudah ada beberapa kejadian, belum tahun-tahun sebelumnya
dan hampir sama kejadiannya, kapal karam dan tenggelam saat hendak masuk Malaysia. Ini ada
apa sebenarnya? Jangan sampai ada upaya pembiaran, sehingga aksi penyelundupan orang
terus menerus terjadi
neutral - Christina Aryani (Anggota Komisi I DPR RI) Ini soal nyawa manusia. Tidakkah kita
melihat ada sesuatu yang serius dalam masalah ini? Saya dorong agar ini benar-benar jadi
momentum evaluasi
negative - Christina Aryani (Anggota Komisi I DPR RI) Penyelundupan ilegal ini kriminal, tindak
kejahatan yang harus kita perangi bersama-sama. Patut diduga mereka yang berangkat ilegal
ini termakan bujuk rayu para mafia. Aparat harus melihat ini
neutral - Christina Aryani (Anggota Komisi I DPR RI) Kementerian Polhukam, BIN, TNI, Polri,
Kemenkumham, BP2MI harus duduk bersama. Jangan sampai besok-besok kita kembali melihat
lagi kejadian yang sama
negative - Christina Aryani (Anggota Komisi I DPR RI) Sekali lagi, ini urusan nyawa manusia yang
akhirnya meninggal sia-sia
Ringkasan
Musibah kapal motor yang tenggelam di perairan Johor, Malaysia dan menewaskan 19 WNI
membuat berang Anggota Komisi I DPR Christina Aryani. Kejadian penyelundupan pekerja
migran Indonesia (PMI) secara ilegal ke Malaysia dan berbuntut kehilangan nyawa merupakan
peristiwa yang terjadi terus berulang. Bagi Christina, hal ini memunculkan asumsi seakan-akan
aksi penyelundupan PMI ilegal ini sengaja dibiarkan.
127

