Page 203 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2021
P. 203

dari wali kota, sudah kita tetapkan di SK Nomor 1373 Tahun 2021, maka itulah UMK kita saat
              ini," bebernya.
              Disinggung bahwa gubernur bisa saja menetapkan angka (UMK) di luar dari usulan wali kota,
              Ansar kembali menegaskan bahwa akan ada saksi yang diterima kepala daerah jika melakukan
              itu. Sebab, pemerintah pusat mengancam bakal memberhentikan secara permanen gubernur
              atau kepala daerah yang tidak mengikuti formuasi penghitungan upah minimum (UM) sesuai
              yang diatur di PP 36/2021.

              "Kita juga sudah menyampaikan hal ini. Pemerintah daerah yang tidak menjalankan apa yang
              menjadi instruksi akan diberikan sanksi berupa teguran hingga pemberhentian dari jabatannya.
              Jadikami tat aturan," ungkap Ansar.

              Sebelumnya,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengatakan,  sanksi  itu  diambil  untuk
              memastikan program strategis nasional ihwal upah minimum dapat ditaati oleh setiap daerah.
              Harapannya, kata Ida, penetapan upah minimum yang mengacu pada formula baku dalam PP
              itu dapat menciptakan iklim usaha yang berdaya saing dan kondusif bagi pengusaha.

              "Mendagri sudah menyampaikan surat kepada gubernur terkait ketentuan upah minimum, dalam
              surat  tersebut  juga  disampaikan  sanksi  kepada  gubernur  atau  kepala  daerah  yang  tidak
              memenuhi kebijakan pengupahan ini" kata Ida, Selasa (16/11).
              Ida memerinci sanksi administrasi itu di antaranya teguran tertulis, pemberhentian sementara,
              hingga  pemberhentian  permanen.  Adapun,  Tandasan  hukum  dari  sanksi  itu  tertuang  dalam
              Undang Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

              Seperti diketahui, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menetapkan UMK Batam pada Tahun 2022
              sebesar Rp 4.186.359, naik Rp 35.429 (0,85 persen). Angka ini sama atau seusai dengan apa
              yang diusulkan oleh Wali Kota Batam.

              Sebelumnya,  buruh  Kepri  yang  tergabung  dalam  Aliansi  Serikat  Pekerja/Serikat  Buruh  Kepri
              menuntut dua hal kepada Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. Pertama, meminta gubernur mencabut
              kasasi di Mahkamah Agung (MA) terkait UMP Tahun 2021 dan UMK Batam 2021, serta mendesak
              gubernur mengikuti putusan PTUN Tanjungpinang dan PTUN Medan.

              Poin  kedua  adalah  merevisi  Knomor  1373  tahun  2021  tentang  UMK  2022,  Para  buruh  juga
              mendesak  gubernur  meletakkan  jabatannya,  apabila  tidak  mampu  melaksanakan  asas-asas
              umum pemerintah, oO


























                                                           202
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208