Page 266 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2021
P. 266
Menurut Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA), korban selamat dan perahu ditemukan di
sebuah pantai di Tanjung Balau.
"Perahu ini diyakini melakukan perjalanan dari Indonesia dan terbalik setelah dihantam
gelombang kuat," kata wakil direktur operasi maritim Johor, Kapten Simon Templer Lo Ak Tusa,
kepada wartawan.
Semua penumpang dalam insiden ini adalah migran asal Indonesia, kata MMEA. Dalam
pernyataannya, Konsulat Indonesia di Johor mengatakan perwakilannya sudah berada di lokasi
untuk membantu mengidentifikasi dan mengurus jenazah korban.
Kecelakaan ini merupakan peristiwa terbaru dari serangkaian kecelakaan di perairan antara
Indonesia dan Malaysia dalam beberapa tahun terakhir. Kebanyakan kecelakaan di laut
dikarenakan perahu kelebihan muatan penumpang yang sedang mencari pekerjaan di pabrik
atau perkebunan di Malaysia.
Menurut Anis Hidayah dari Migrant CARE, antara 100.000 sampai 200.000 warga Indonesia
bepergian secara ilegal ke Malaysia setiap tahun untuk bekerja. Banyak dari mereka direkrut oleh
kelompok sindikat perdagangan manusia dan menjadi sasaran eksploitasi ketika mereka tiba
Malaysia.
"Mereka melakukan perjalanan ke Malaysia dengan perahu dan ada begitu banyak kecelakaan
karena mereka berangkat pada malam hari supaya tiba lebih awal di pagi hari," kata Anis.
Anis menambahkan perahu juga sering berhenti sebelum mencapai daratan agar tidak terlihat
oleh pihak otoritas, kemudian para penumpang harus berenang menuju daratan. Kapten Simon
mendesak para migran untuk tidak melakukan perjalanan berisiko seperti itu.
"Kami menyarankan orang-orang, terutama para migran yang tidak berdokumen. untuk
menggunakan rute yang ada untuk mencegah insiden seperti ini terulang," katanya.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.
265

