Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 MARET 2020
P. 92

Title          SEBAGIAN TKI ASAL PAMEKASAN DI MALAYSIA KESULITAN BIAYA HIDUP
               Media Name     elshinta.com
               Pub. Date      28 Maret 2020
                              https://www.elshinta.com/news/202963/2020/03/28/sebagian-tki-asal-pame kasan-di-
               Page/URL
                              malaysia-kesulitan-biaya-hidup
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative






               Sebagian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Pamekasan, Jawa Timur yang bekerja
               di negeri jiran Malaysia, kini mulai kesulitan untuk memenuhi biaya hidup mereka,
               setelah pemerintah setempat memberlakukan penutupan akibat kasus corona.

               "Ini berdasarkan informasi yang kami terima dari warga kami yang bekerja di sana,"
               kata Kepala Desa Bajang, Kecamatan Pakong, Pamekasan Moh Mokri di Pamekasan,
               Sabtu (28/3).

               Mokri menuturkan, sekitar 30 persen dari total 1.670 jiwa penduduk di Desa Bajang
               bekerja di Malaysia sebagai TKI. Awalnya, mereka memang bisa mencukupi
               kebutuhan keluarga di desanya, bahkan tidak sedikit diantara putra-putri para TKI di
               desanya itu yang bisa menyelesaikan pendidikan hingga ke Perguruan Tinggi.
               Namun, seiring dengan pandemi COVID-19 yang juga melanda Malaysia,
               keberadaan para TKI asal Desa Bajang pada khususnya dan indonesia pada
               umumnya juga terdampak kebijakan pemerintah Malaysia.

               Perintah menerapkan penutupan diberlakukan pemerintah Malaysia sejak tanggal 18
               Maret 2020 hingga 14 April 2020. Kebijakan ini, sambung Mokri, sangat berdampak
               kepada TKI. Seluruh aktivitas pekerjaan di luar rumah dilarang dengan
               mengerahkan pasukan polisi dan tentara setempat.

               Akibarnya, para TKI mulai mengalami kesulitan biaya hidup, sebab umumnya para
               TKI asal Desa Bajang itu, banyak bekerja di sektor informal, kuli bangunan, kuli
               perkebunan dan karyawan pertokoan dan pembantu rumah tangga.

               Mereka saat ini sudah mulai kehabisan bekal sehingga harus minta kiriman bekal
               dari keluarganya di Madura. "Bahkan, ada sebagian keluarga TKI di desa kami ini
               yang mulai menjual hewan ternaknya, perhiasan hasil tabungannya untuk
               dikirimkan ke keluarganya di Malaysia, karena untuk makan saja, mereka sudah
               kesulitan," kata Mokri, dikutip Antara .

               Oleh karena itu, Mokri dan kepala desa lainnya di Pamekasan yang warganya
               banyak bekerja sebagai TKI di luar negeri meminta agar pemerintah Indonesia
               memperhatikan kondisi mereka.Solusinya bisa dengan cara memulangkan mereka
               ke Indonesia dengan cara mengikuti protokol kesehatan WHO, atau memberikan
               subsidi kepada para TKI untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. "Saya
               yakin kondisi seperti ini juga dialami oleh TKI yang bekerja di negara lain yang juga
               memberlakukan penutupan akibat pandemi virus corona ini," katanya. (Ank).



                                                       Page 91 of 166.
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97