Page 98 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 MARET 2020
P. 98
Selama ini sekitar 50% dari pendapatannya per bulan ia kirim ke Indonesia untuk
menafkahi istri beserta dua orang anak mereka dan juga orang tuanya.
Kini tidak hanya kiriman rutin ke keluarga di Indonesia yang terhenti, tetapi
Nurwahid harus berhemat.
"Kadang jarang makan nasi. Yang sering masak indomie sama nasi. Itu juga yang
dilakukan oleh kawan-kawan serumah sewaan ini." Apa yang dialami Lilis dan
Nurwahid pada umumnya berlaku bagi para tenaga kerja Indonesia lainnya di
Malaysia sejak diberlakukan karantina wilayah karena pandemi virus corona ini.
Mereka yang lebih terlindungi mungkin adalah pekerja domestik yang tinggal
bersama majikan, setidaknya keperluan makan dan tempat tinggal sudah
disediakan.
Adapun mereka yang tidak ditanggung majikan mengaku berisiko kelaparan.
Tenaga kerja yang selama ini menjadi pemberi nafkah keluarga di Indonesia sampai
perlu membuat seruan permintaan bantuan sembilan bahan pokok (sembako)
melalui video kepada pemerintah Indonesia.
"Kami betul-betul memohon terhadap pemerintah Indonesia, perhatiannya sangat
diharapkan, dan bantuannya sangat diharapkan oleh kami, semua pekerja migran
Indonesia yang berada di Malaysia." Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala
Lumpur mengaku sudah mengetahui permintaan bantuan, namun mengaku belum
mampu menjangkau semua WNI yang memerlukan uluran tangan.
Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, Agung Cahaya Sumirat,
mengatakan KBRI telah menyalurkan bantuan makanan berupa beras, mi dan
sarden.
Sejak penyaluran bantuan bahan pokok dimulai Kamis (26/03) hingga Jumat
(27/03), sekitar 500 WNI di kawasan Kuala Lumpur dan Selangor.
"KBRI memberikan sejumlah bantuan bahan pokok yang telah dimulai sejak tanggal
26 Maret hingga hari ini dan Insya Allah akan kami lanjutkan sampai batas
kemampuan maksimal kami dengan menimbang situasi kawalan pergerakan yang
ditetapkan telah diperpanjang oleh pemerintah Malaysia," jelas Agung Cahaya
Sumirat dalam wawancara dengan wartawan BBC News Indonesia, Rohmatin
Bonasir.
Yang kedua, lanjutnya, KBRI juga bekerja sama dengan organisasi massa (ormas)
Indonesia yang ada di Malaysia untuk mendorong mereka menggalang bantuan
logistik bagi WNI yang mengalami kesulitan.
"Dan KBRI membantu membuatkan surat pengantar perjalanan dengan harapan
ketika para petugas ormas ini mendistribusikan barang, tidak dihentikan oleh pihak
Page 97 of 166.