Page 162 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 DESEMBER 2021
P. 162
Judul Malaysia Butuh Ribuan Pekerja Sawit Indonesia, Perjanjian G2G
Disiapkan
Nama Media tempo.co
Newstrend Penempatan PMI Malaysia
Halaman/URL https://bisnis.tempo.co/read/1535779/malaysia-butuh-ribuan-pekerja-
sawit-indonesia-perjanjian-g2g-disiapkan
Jurnalis Fajar Pebrianto
Tanggal 2021-12-04 20:49:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Datuk Zuraida Kamaruddin (Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia)
Agar tidak dianiaya, tidak disalahgunakan, dan di-training dengan baik
neutral - Datuk Zuraida Kamaruddin (Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia) Kami
siap memastikan kalau tidak ada Covid, harganya demikian juga
positive - Datuk Zuraida Kamaruddin (Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia) Agar
tidak dianiaya, tidak disalahgunakan, dan di-training dengan baik
negative - Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia) Sehingga
ini tidak hanya mendorong kerja sama kami (Indonesia dan Malaysia) di pasar ekspor, tapi juga
dalam proses produksinya
neutral - Musdalifah Machmud (Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian
Koordinator Perekonomian) Sebelumnya kan banyak yang dikerjain agen-agen, sekarang dijamin
G2G, bahwa semua fasilitas mereka yang siapkan
positive - Musdalifah Machmud (Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian
Koordinator Perekonomian) Kemarin kan pulang pas pandemi, jadi sekarang mereka kekurangan,
dan ajak kembali lagi
positive - Musdalifah Machmud (Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian
Koordinator Perekonomian) Tetap mereka akan konsolidasi dengan agen pekerja, dengan
jaminan disediakan oleh Malaysia, jadi carrying-nya (biaya transportasi) itu kan ada biaya, itu di-
cover Malaysia, janjinya seperti itu
Ringkasan
Malaysia siap mendatangkan ribuan peladang atau tenaga kerja Indonesia untuk bekerja di
kebun-kebun sawit di negara mereka. Kebijakan tersebut ditempuh lantaran negara ini sedang
menjaga produksi sawit, tapi dihadapi dengan masalah kekurangan tenaga kerja.
161

