Page 298 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 DESEMBER 2021
P. 298

Dikatakannya,  struktur  skala  upah  sebenarnya  sudah  tercantum  baik  dalam  Peraturan
              Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 maupun PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
              Hanya saja sejauh ini belum terealisasi di Kota Cimahi.

              "Bukan hanya PP 36, di PP 78 juga ada tapi faktanya nggak pernah dijalankan. Maka salah satu
              upaya  kita  untuk  meningkatkan  upah  ini  kita  akan  minta  Perwal  kepada  wali  kota  untuk
              mewajibkan kepada seluruh pengusah membuat struktur skala upah," ujar Asep.

              Dirinya mencontohkan penerapan yang nantinya bisa tercantum dalam Perwal yang mengatur
              tentang struktur skala upah. Untuk karyawan yang masa kerjanya baru 0-1 tahun, maka akan
              tetap mendapat upah sesuai Upah Minimum Kota (UMK)

              "Tapi kalau di atas satu tahun itu harus ada penambahan.Terus kalau buruh ada yang punya
              jabatan, status pendidikannya tinggi itu harus ada penambahan juga," jelas Asep.

              Dirinya  melanjutkan,  jika  Perwal  tersebut  bisa  terealisasi,  maka  akan  sangat  membantu
              kesejahteraan  para  buruh.  Apalagi  berdasarkan  hasil  putusan  Gubernur  Jawa  Barat  Ridwan
              Kamil, UMK tahun 2022 di Kota Cimahi hanya naik 0,95 persen atau sekitar Rp 30 ribu.

              Sehingga besaran UMK Tahun 2022 ditetapkan Rp 3.272.668,50 atau hanya naik sekitar 0,95
              persen dari tahun 2021 yang mencapai Rp 3.241.919. Penetapan itu jauh dibawah rekomendasi
              yang disampaikan Pemkot Cimahi yang mencapai Rp 3.517.492. (B.110)**


















































                                                           297
   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303