Page 37 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 DESEMBER 2021
P. 37
Kita semua berharap bahwa inisiasi ini akan berlanjut terus sampai kebutuhan perumahan yang
layak bagi seluruh rakyat Indonesia terpenuhi," kata Haru.
Dia berharap, melalui pelaksanaan akad kredit massal ini, BTN dapat secara langsung juga
mensosialisasikan adanya MLT dari program JHT BP Jamsostek ini kepada masyarakat. Dengan
bertambahnya akses pembiayaan yang mudah dan murah bagi masyarakat, khususnya para
peserta, BTN optimistis dapat membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan perumahan
bagi masyarakat dan menyukseskan Program Sejuta Rumah. Selain itu, mempercepat pemulihan
ekonomi, mengingat multiplier effect menyentuh 174 sub sektor pendukung perumahan.
"BTN dalam memberikan pembiayaan perumahan memiliki kewajiban memberikan nilai ekonomi
dan sosial bagi masyarakat,oleh karena itu manfaat layanan tambahan ini sangat tepat dimana
peserta selain menikmati fasilitas pembiayaan rumah dan renovasi yang terjangkau juga
mendapatkan jaminan hari tua," kata Haru.
Seperti diberitakan, untuk fasilitas PUMP, peserta BP Jamsostek bisa mengajukan kredit ke BTN
hingga Rpl50 juta yang dapat dipergunakan untuk uang muka. Kemudian, untuk PRP, peserta
BP Jamsostek juga bisa mengakses pinjaman hingga Rp200 juta yang dapat dimanfaatkan untuk
renovasi rumah dengan jangka waktu paling lama 15 tahun.
Sementara fasilitas KPR BP Jamsostek, termasuk take over kredit, rumah baru, rumah second
maupun rumah indent, BTN menyediakan plafond pinjaman hingga Rp 500 juta dengan jangka
waktu maksimal 30 tahun untuk rumah tapak, dan 20 tahun untuk rumah susun.
Adapun dalam skema pembiayaan yang ditawarkan dalam program layanan tambahan ini,
berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan, peserta BP Jamsostek yang ingin
menggunakan fasilitas KPR atau PUMP atau PRP mendapatkan suku bunga khusus dengan
memperhitungkan suku bunga acuan yang berlaku (BI-7days reverse repo rate -BI7DRRR)
ditambah maksimal 5%.
Hal menarik, tambah Haru, pada masa sosialisasi pembiayaan rumah MLT dari program JHT,
suku bunga yang ditawarkan adalah sebesar 7%, dan suku bunga tersebut berlaku fixed selama
1 tahun, dan akan ditinjau kembali kembali pada saat ulang tahun kredit sesuai dengan suku
bunga kesepakatan antara BTN dengan BP Jamsostek.
Sementara itu, bagi masyarakat untuk mendapatkan fasilitas kredit rumah, harus memenuhi
syarat umum dan syarat khusus. Adapun syarat umumnya adalah belum pernah menerima
bantuan perumahan dari BP Jamsostek, mendapat surat rekomendasi dari BP Jamsostek, peserta
belum memiliki rumah untuk KPR dan PUMP, peserta juga memiliki Sertifikat dan izin Mendirikan
Bangunan atas nama peserta/ pasangan untuk PRP.
Untuk syarat khusus adalah warga negara Indonesia usia minimal 21 tahun dan usia pemohon
tidak melebihi 65 tahun pada saat kredit lunas. Lalu, memiliki penghasilan yang menurut
perhitungan bank dapat menjamin kelangsungan pembayaran angsuran (bunga dan pokok)
sampai dengan kredit lunas, masa kerja minimal satu tahun, serta tidak memiliki kredit
bermasalah di Bank BTN maupun di bank lain. Selain itu, bank memperlakukan debitur atau
nasabah suami dan istri sebagai satu debitur atau nasabah kecuali terdapat pcijanjian pisah harta
yang disahkan/ dilegalisasi oleh Notaris.
"Tidak hanya para peserta perorangan yang meraih kemudahan skema bunga murah ini,
Perusahaan Pembangunan Perumahan (PPP) juga mendapat skema perhitungan suku bunga
yang menarik." kata Haru, (ed)
36

