Page 408 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 DESEMBER 2021
P. 408
banyak pekerja yang bekerja tidak sesuai dengan bidang studi mereka di pendidikan formal, baik
di SMK, SMA, maupun perguruan tinggi.
"Permasalahan link and match merupakan tantangan tidak hanya bagi pemerintah namun bagi
kita semua untuk mencari solusi terbaik di sektor ketenagakerjaan" kata Anwar dalam
keterangan tertulis, Jumat (3/12/2021).
Saat menjadi pembicara pada Indonesia Career Center Network (ICCN) Summit 2021 secara
virtual, Anwar mengatakan analisis pasar kerja dari sektor ketenagakerjaan bisa menjadi solusi
untuk menghadapi tantangan link and match tenaga kerja.
Menurutnya hasil analisis pasar kerja memberikan rekomendasi bagi pemerintah dalam
mengambil langkah terkait ketenagakerjaan. Untuk itu, diperlukan sinergitas dan kolaborasi
antara pemerintah dengan stakeholders terkait dalam memperoleh Satu Data Ketenagakerjaan.
"Oleh karena itu diharapkan dari pusat karir yang ada di perguruan tinggi ada sinergi dan
kolaborasi dengan pemerintah khususnya Kementerian Ketenagakerjaan," ujarnya.
Dikatakannya, semakin berkembangnya teknologi pada era industri 4.0 menyebabkan banyak
jenis pekerjaan yang digantikan dengan teknologi. Meski begitu di sisi lain muncul berbagai jenis
pekerjaan yang baru.
"Menghadapi perubahan tersebut, sudah seharusnya kita menyesuaikan kurikulum pendidikan
dan pelatihan kerja dengan kebutuhan pasar kerja guna mewujudkan link and match tenaga
kerja," terangnya.
Dia berharap pusat karir yang ada di perguruan tinggi dapat menjadi anggota pusat pasar kerja
serta jadi bagian dari ekosistem digital ketenagakerjaan pada sistem SIAPKerja. Dari Forum ICCN
Summit 2021, lanjutnya, dapat menjadi momen yang tepat untuk memperkuat sinergitas antar
pusat karir di perguruan tinggi dalam meningkatkan fungsi dan perannya.
"Kami berharap forum ini dapat mendorong sinergitas dan kolaborasi antara pusat karir di
seluruh perguruan tinggi," tandasnya.
407

