Page 519 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 DESEMBER 2021
P. 519

"Berbagai peraturan pelaksana UU Cipta Kerja yang telah ada saat ini, termasuk pengaturan,
              tentang pengupahan masih tetap berlaku," katanya dikutip Jumat (3/12/2021).
              Ida  mengatakan  peraturan  pelaksanaan  klaster ketenagakerjaan  dalam UU  Cipta  Kerja telah
              selesai dan diterbitkan sebelum putusan MK.

              Alhasil,  proses  pengambilan  kebijakan  ketenagakerjaan  saat  ini  harus  tunduk  pada  aturan
              tersebut,  tidak terkecuali  mengenai  pengupahan.  Ida  pun  meminta  semua  pihak, khususnya
              kepala daerah, untuk mengikuti ketentuan pengupahan sebagaimana diatur dalam PP 36/2021.

              Menurutnya, PP tersebut tidak hanya mengatur tentang upah minimum, tetapi juga struktur dan
              skala  upah  yang  harus  diimplementasikan  oleh  pengusaha.  Dia  menilai  upah  minimum
              merupakan instrumen jaring pengaman bagi pekerja karena tidak boleh dibayarkan di bawah
              nilai yang ditetapkan.

              Upah  minimum  itu  juga  hanya  berlaku  bagi  pekerja  dengan  masa  kerja  maksimal  12  bulan.
              Dalam pelaksanaannya, upah minimum tingkat provinsi (UMP) ditetapkan oleh gubernur setiap
              tahunnya.

              Gubernur juga dapat menetapkan upah minimum kabupaten/kota (UMK) dengan catatan rata-
              rata pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota dalam 3 tahun terakhir lebih tinggi dari rata-rata
              pertumbuhan  ekonomi  provinsi,  atau  nilai  pertumbuhan  ekonomi  dikurangi  inflasi
              kabupaten/kota yang bersangkutan selama 3 tahun terakhir selalu positif dan lebih tinggi dari
              provinsi.

              Selanjutnya, dalam penetapan UMK, gubernur dapat meminta pertimbangan Dewan Pengupahan
              Provinsi. UMK tersebut ditetapkan setelah UMP ditetapkan dan harus lebih tinggi dari UMP. Jika
              syarat tidak terpenuhi, Ida menegaskan gubernur tidak dapat menetapkan UMK.

              "Formula UMP dan UMK pada PP 36/2021 ditujukan agar kesenjangan upah minimum antar
              wilayah, baik antar provinsi maupun antar kabupaten/kota tidak semakin melebar," ujarnya.

              Ida  menambahkan  mediator  hubungan  industrial  dan  pengawas  ketenagakerjaan  juga
              berkomitmen untuk mengawal pelaksanaan upah minimum 2022 dan penerapan struktur skala
              upah di perusahaan.

              Mediator  akan  membantu  serta  memfasilitasi  penyusunan  struktur  skala  upah,  sedangkan
              pengawas  harus  siap  melakukan  monitoring  dan  penegakan  hukum  khususnya  di  bidang
              pengupahan.

              Sebelumnya, pemerintah menyatakan kenaikan rata-rata upah minimum provinsi 2022 secara
              nasional akan sebesar 1,09%. Saat ini, para kepala daerah juga telah menetapkan UMP dan UMK
              2022. Provinsi dengan UMP tertinggi yakni DKI Jakarta senilai Rp4,45 juta, diikuti Papua Rp3,56
              juta, Sulawesi Utara Rp3,31 juta, Kepulauan Bangka Belitung Rp3,26 juta, serta Papua Barat
              Rp3,2 juta.

              Sementara  itu,  provinsi  dengan  UMP  terendah  yakni  Jawa  Tengah  senilai  Rp1,81  juta,  DI
              Yogyakarta Rp1,84 juta, Jawa Barat Rp1,84 juta, Jawa Timur Rp1,89 juta, dan Nusa Tenggara
              Timur Rp1,97 juta. (sap)









                                                           518
   514   515   516   517   518   519   520   521   522   523   524