Page 60 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JANUARI 2019
P. 60

"Jangan sampai ada masalah baru, misalnya, yang direkrut ternyata nggak pernah
               bekerja  sebagai  AMT  PT  GUN.  Pencocokan  data  dengan  identitas  masing-masing
               pelamar harus dilakukan secara cermat," tegas Ayulia.

               Seperti diberitakan sebelumnya, PT GUN telah membuka kembali lowongan kerja bagi
               mantan keryawan AMT sebagai solusi serta itikat baik atas tuntutan yang disampaikan
               mantan  pekerjanya.  PT  GUN  berharap  itikat  baik  itu  disambut  baik  oleh  mantan
               pekerjanya.

               "PT  GUN  membuka  kesempatan  kepada  mantan  karyawan  AMT  untuk  melamar
               pekerjaan kembali sesuai dengan persyaratan & prosedur yang berlaku. Dokumen
               kami tunggu 21 hari terhitung Kamis (24/1/2019). Semoga itikad baik kami direspon
               positif," kata Direktur PT GUN Rudi Bratanusa, Surabaya, Selasa (29/1/2019).

               Tawaran itu disampaikan dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan PT GUN,
               Disnaker Jakarta Utara, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Tenaga Kerja,
               dan perwakilan mantan AMT, 24 Januari 2019 lalu.

               Pada bagian lain, PT GUN menegaskan, sekelompok orang yang menggelar tenda
               keprihatinan  itu  adalah  mantan  karyawan  PT  GUN  yang  tidak  ada  hubungannya
               dengan PT PPN ataupun PT Elnusa Petrofin.

               "Mereka dulu memang dipekerjakan PTB GUN di fasilitas milik PT PPN. Kini, sebagai
               bentuk itikad baik, PT GUN membuka lowongan kerja kembali untuk mereka sekalipun
               proses  PHK  yang  kami  lakukan  sebenarnya  semua  telah  sesuai  prosedur,  yang
               berlaku" tegasnya.


               Dijelaskan, aksi yang terjadi saat ini adalah masalah hubungan kerja antara PT Garda
               Utama  Nasional  dengan  karyawannya.  Terhadap  permasalahan  antara  karyawan
               dengan  perusahaan,  lanjutnya,  sebenarnya  pihak  perusahaan  telah  melakukan
               berbagai macam upaya untuk dapat memperbaiki hubungan kerja.

               "Namun hingga akhirnya perusahaan tidak dapat menghindari untuk tidak melakukan
               pemutusan hubungan kerja (PHK). Keputusan itu terpaksa diambil karena antara hak
               dan kewajiban yang tidak berjalan semestinya," jelasnya.

               Dipaparkan, dalam proses PHK ini PT GUN telah melalui seluruh tahapan sebagaimana
               diatur dalam  peraturan perusahaan, UU ketenagakerjaan dan peraturan-peraturan
               lain  terkait  tenaga  kerja.  "Kami  (PT  GUN,  Red),  telah  melaksanakan  kewajiban

               terhadap mantan karyawan kami terkait dengan PHK itu," katanya.












                                                       Page 59 of 76.
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65