Page 258 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 258
mengkaji ulang formula UMP tahun 2022 menggunakan variabel inflasi (1,6 persen) dan variabel
pertumbuhan ekonomi nasional (3,51 persen).
Makanya kata Anies dari kedua variabel itu, keluar angka 5,11 persen sebagai angka kenaikan
UMP tahun 2022.
"Kami menilai kenaikan 5,1% ini suatu kelayakan bagi pekerja dan tetap terjangkau bagi
pengusaha," ujarnya dalam keterangannya, Sabtu, 18 Desember 2021.
Anies Baswedan meyakini, dengan upah ini juga sekaligus meningkatkan kemampuan daya beli
masyarakat. Menurutnya, ini wujud apreasi bagi pekerja dan juga semangat bagi geliat ekonomi
dan dunia usaha.
"Harapan kami ke depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua,"
katanya.
Sejalan dengan penetapan UMP, Anies Baswedan menyebut, Pemprov DKI Jakarta berusaha
untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan mengurangi biaya hidup pekerja.
Ia mengatakan, salah satu upaya ini adalah dengan memberikan kebijakan berupa bantuan
layanan transportasi, penyediaan pangan murah, dan biaya personal pendidikan bagi keluarga
pekerja.
Anies menegaskan, keputusan menaikkan UMP DKI Jakarta menjunjung asas keadilan bagi pihak
pekerja, perusahaan dan pemprov DKI Jakarta.
Sebagai gambaran, dia berkata pada tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19, rata-rata kenaikan
UMP di DKI Jakarta selama 6 tahun terakhir adalah 8,6 persen.
Diketahui, sebelumnya, Anies Baswedan melayangkan surat nomor 533/-085.15 tentang Usulan
Peninjauan Kembali Formula Penetapan Upah Minumum Provinsi (UMP) 2022 kepada Menteri
Ketenagakerjaan, pada 22 November 2022 lalu. *** (Amir Faisol/Pikiran Rakyat).
257