Page 409 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 409
disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam keterangan tertulisnya hari ini,
Sabtu 18 Desember 2021.
Anies mengatakan, terkait keputusan ini, telah mempertimbangkan sentimen positif dari
sejumlah kajian. Salah satu yang disebut Anies yakni kajian Bank Indonesia yang menyatakan
proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 4,7 persen hingga 5,5
persen.
"Dengan kenaikan Rp 225 ribu per bulan, maka saudara-saudara kita, para pekerja dapat
menggunakannya sebagai tambahan untuk keperluan sehari-hari. Yang lebih penting adalah
melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak
turun," kata Anies, Sabtu 18 Desember 2021 Sebelum direvisi, UMP DKI Jakarta cuma naik Rp
37.749 untuk tahun 2022. Menurut Anies, keputusan menaikkan UMP DKI Jakarta telah
menjunjung asas keadilan bagi pihak pekerja, perusahaan dan Pemprov DKI Jakarta.
Anies menambahkan, sebagai gambaran, pada tahun-tahun sebelum pandemi COVID-19, rata-
rata kenaikan UMP di DKI Jakarta selama 6 tahun terakhir adalah 8,6%. Maka kenaikan 5,1
persen pada tahun ini merupakan sebuah kelayakan.
"Kami menilai kenaikan 5,1% ini suatu kelayakan bagi pekerja dan tetap terjangkau bagi
pengusaha. Ini juga sekaligus meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat," ujar Anies
Melalui keputusan ini, Anies berharap pertumbuhan ekonomi kedepan semakin baik lagi. "Ini
wujud apresiasi bagi pekerja dan juga semangat bagi geliat ekonomi dan dunia usaha. Harapan
kami ke depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua", ujar Anies.
Sebelumnya diberitakan, Anies menetapkan UMP DKI sebesar Rp4.453.935,53 pada 2022
mendatang. Jika dibandingkan tahun ini yang Rp4.416.186,54, UMP itu hanya naik sekitar
Rp37.749. Kenaikan UMP ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja serta PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.
408