Page 588 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 588
"Terdapat 2 jenazah yg sdh dpt diidentifikasi sbg WNI dan berasal dari Lombok. Jenazah berada
di Hospital Sultan Ismail Johor Bahru," terangnya.
Sementara, untuk 14 WNI yang dinyatakan selamat dari insiden tenggelamnya kapal Boat
Pancung itu, pihak KJRI Johor Bahru menyatakan, sudah berhasil menjumpai seluruhnya.
KJRI Johor Bahru memastikan, pertemuan itu dilakukan untuk keperluan proses verifikasi
identitas sekaligus memastikan kondisi kesehatan para korban.
"Tim pelindungan WNI KJRI Johor Bahru telah bertemu dengan 14 korban selamat utk
memastikan kondisi kesehatan mereka dan verifikasi identitas," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapal berjenis Boat Pancung yang membawa setidaknya 50 Warga
Negara Indonesia (WNI) ditemukan tenggelam di perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor
Bahru, Malaysia pada Rabu (15/12/2021).
Berdasarkan informasi dari petugas Imigrasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor
Baru, dalam kejadian itu diketahui setidaknya total 16 WNI meninggal dunia dengan lima di
antaranya baru ditemukan pagi tadi.
"Sebanyak 11 orang ditemukan meninggal dunia yang terdiri dari 7 orang laki-lai dan 4 orang
perempuan," kata Kabag Humas Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Tubagus Erif
dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/12/2021).
"Pagi ini kami mendapat informasi terbaru, telah ditemukan 5 orang jenazah lagi, 3 laki-laki, 2
perempuan," sambungnya.
Dalam keterangan tersebut, turut dijelaskan kronologi dari terjadinya kapal tenggelam tersebut,
di mana pihak KJRI Johor Bahru pada Rabu (15/12) sekitar pukul 09.00 waktu setempat,
menerima informasi dari Pusat Kawalan Operasi Maritim (MRSC) Agensi Penguatkuasaan Maritim
Malaysia (APMM) Negeri Johor dan IPD (Polres) Kota Tinggi Johor mengenai ditemukannya Kapal
Karam di pantai Tanjung Balau Kota Tinggi Johor pada Rabu (15/12) pukul 05.00 waktu
setempat.
Adapun untuk titik lokasi tepatnya berada di 0,3 NM bagian Tenggara Tanjung Balau Kota Tinggi
Johor.
Mendapati laporan itu, satgas KJRI Johor Bahru langsung mendatangi lokasi kejadian dan
bertemu dengan Timbalan Pengarah Operasi APMM Negeri Johor, Tn Simon dan Kapolres Kota
Tinggi, Inspektur Zaireal untuk mendapatkan informasi dan koordinasi penanganan lebih lanjut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kedua Pejabat tersebut didapati informasi bahwa
kapal karam tersebut diduga membawa sejumlah 50 WNI.
Diduga Pekerja Migran Ilegal WNI yang menjadi korban kapal tenggelam di Johor Bahru Malaysia
diduga kuat merupakan para pekerja migran Indonesia (PMI) yang berangkat lewat jalur tidak
resmi atau ilegal.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)
Benny Rhamdani pada konferensi pers virtual hari Kamis (16/12/2021).
"PMI diduga kuat berangkat lewat jalur tidak resmi dari Tanjung Balau, 90 km dari pelabuhan
resmi di wilayah Tanjung Pinang Kepulauan Riau menuju Johor Bahru Malaysia," kata Benny.
Benny menegaskan penempatan PMI illegal masih kerap dilakukan oleh para mafia atau sindikat
penyalur pekerja migran.
587

