Page 600 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 600

seorang yang selamat, diduga bagian dari sindikat TPPO. Sementara untuk keberadaan 25 orang
              lainnya, masih belum diketahui.
              Perihal kabar tersebut, BP2MI NTB menelusuri dugaan sindikat calo yang memberangkatkan PMI
              secara ilegal melalui jalur laut tersebut.

              BP2MI NTB menduga pemberangkatan PMI secara non-prosedural itu melibatkan banyak pihak.
              Ada dugaan sindikat yang melibatkan banyak jalur persinggahan mulai dari asal keberangkatan
              hingga lokasi pengiriman akhir menuju Malaysia.

              Perihal upaya tersebut, Hari menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan
              dari kabar penelusuran BP2MI NTB.

              "Nantinya  kalau  BP2MI  dapatkan  hasil  dan  ada  bukti  perbuatan  TPPO  di  NTB,  kami  pasti
              dikabarkan. Kalau sudah ada kabar, kami akan tindak lanjuti dengan melakukan penyelidikan,"
              ujarnya.

              Seperti dikutip Washington Post, kapal itu berlayar ketika cuaca sedang buruk dan terbalik sekitar
              pukul 04.30 pagi di dekat negara bagian Johor selatan. Kapal itu ditemukan terbalik sekitar 20
              meter dari pantai.

              Kantor berita Malaysia melaporkan, menurut Badan Penegakan Maritim Malaysia, korban selamat
              ditemukan di sebuah pantai di Tanjung Balau di negara bagian Johor, Malaysia tenggara.

              "Kami  ingin  menyarankan  orang-orang,  terutama  migran  tidak  berdokumen.  untuk
              menggunakan rute yang valid untuk mencegah insiden seperti itu berulang," kata Simon Templer
              Lo Ak Tusa, wakil direktur operasi maritim di Johor kepada Reuters.

              Berdasarkan video yang beredar, terlihat pakaian, dompet dan barang-barang pribadi lainnya
              berserakan di sepanjang pantai. Kapal itu diduga kelebihan muatan dan mengangkut pekerja
              migran yang sudah rutin melintasi perairan Indonesia dan Malaysia.





































                                                           599
   595   596   597   598   599   600   601   602   603   604   605