Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2019
P. 18
mengandalkan sumber daya alam yang melimpah tanpa tersedianya kualitas SDM
yang berkompeten, termasuk bidang perkebunan kelapa sawit," tegasnya.
"Untuk menjawab tantangan tersebut, ada empat hal yang perlu kita bangun, yaitu
membangun sistem standardisasi, pendidikan, pelatihan dan sertifikasi," pintanya.
Peta okupasi diharapkan dapat mempercepat penyelesaian Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) sebagai acuan lembaga pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi dalam
mendukung kualitas lulusan pendidikan atau pelatihan yang menghasilkan SDM
kompeten dan berdaya saing sesuai dengan permintaan dunia usaha atau industri
(Du/Di).
Peta jabatan dalam KKNI mendorong terciptanya link and match antara dunia
pendidikan, pelatihan, dan lembaga sertifikasi dengan dunia usaha atau industri.
"SDM sebagai pengungkit utama produksi sawit mulai dari hulu sampai dengan hilir.
Indonesia mempunyai iklim tropis yang sudah tidak diragukan lagi untuk
pertumbuhan kelapa sawit," beber Dedi.
Selanjutnya, sambungnya, yang menjadi tugas pemerintah melalui Kementan ialah
menggenjot SDM agar meningkatkan produktivitas kelapa sawit tersebut. Kuncinya,
harus menggenjot SDM agar menjadi pelaku agribisnis yang profesional, mandiri,
andal, kompeten, dan berdaya Saing. Tentunya melalui pendidikan, pelatihan, dan
sertifikasi kompetensi perkebunan kelapa sawit.
"Karena itu, diharapkan KKNI ini dapat diaplikasikan di lembaga pendidikan,
pelatihan, dan sertifikasi agar Indonesia menjadi produksi kelapa sawit terbesar,"
tutup Dedi.
Page 17 of 91.