Page 49 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2021
P. 49

Ringkasan

              Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali menjalin sinergi dan kolaborasi
              dengan  menandatangani  Nota  Kesepahaman  dengan  Asosiasi  Institusi  Pendidikan  Ners
              Indonesia (AIPNI) dan Yayasan Pendidikan Pembangunan Generasi Muda Indonesia (YPPGMI).



              BP2MI FOKUS JADIKAN 2022 SEBAGAI TAHUN PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN

              Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali menjalin sinergi dan kolaborasi
              dengan  menandatangani  Nota  Kesepahaman  dengan  Asosiasi  Institusi  Pendidikan  Ners
              Indonesia (AIPNI) dan Yayasan Pendidikan Pembangunan Generasi Muda Indonesia (YPPGMI).
              Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menyampaikan, setelah satu tahun dilantik sebagai pimpinan
              tertinggi  di  BP2MI,  Benny  mengajak  seluruh  jajarannya  untuk  turun  ke  bawah  dan
              menyosialisasikan tentang Undang-undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja
              Migran Indonesia, bergandengan tangan dengan pemerintah daerah dan berbagai stakeholder
              melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dan perjanjian kerja sama.

              “BP2MI fokus untuk menjadikan tahun 2022 sebagai tahun penempatan. Namun, tentu tidak
              mengabaikan  tugas  pelindungan  dan  perang  total  melawan  sindikat  penempatan  ilegal  PMI.
              Genderang perang sudah kita tabuh dan tidak akan pernah berhenti. Saya pastikan bahwa saya
              akan menjadi mimpi buruk bagi para sindikat dan mafia penempatan ilegal PMI dan praktik ijon
              rente yang menjarah para PMI,” Benny ujar Benny dalam keterangan resminya, Rabu (06/10).

              Lebih lanjut Benny menilai bahwa perlu adanya penyiapan sumber daya manusia dan sosialisasi
              hingga lapisan paling bawah, termasuk mengajak semua unsur untuk terlibat.

              “Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan AIPNI dan YPPGMI hari ini adalah titik awal untuk
              merebut peluang kerja di luar negeri, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Jerman. Ketiga negara
              tersebut  memiliki  undang-undang  perlindungan  warga  negara  asing  yang  baik  dan  memiliki
              tingkat standar gaji yang tinggi. Hingga saat ini, sudah ada 18.000 pendaftar untuk program
              penempatan Government to Government (G to G) bagi perawat,” tambahnya.

              Anggota DPR RI Komisi IX, Edy Wuryanto, menyambut baik rencana perluasan kesempatan kerja
              bagi para perawat di Indonesia. Menurutnya, kualiatas sumber daya manusia di Indonesia sudah
              harus setara dengan standarisasi internasional.

              “Jika  peluangnya  dapat  ditangkap  dengan  baik,  maka  akan  menjadi  potensi  yang  baik  bagi
              Indonesia. Kerja sama dengan AIPNI adalah langkah yang baik. AIPNI menjadi hulu dan BP2MI
              adalah hilirnya. Kita kikis permasalahan di antaranya satu persatu,” tegas Edy.

              Muhammad  Hadi  selaku  Ketua  Umum  AIPNI  merasa  sangat  bersyukur  atas  momentum
              bersejarah  ini.  Ia  menuturkan,  ada  335  perguruan  tinggi  di  seluruh  Indonesia  yang  telah
              menghasilkan  perawat  profesional  bahkan  hingga  ke  luar  negeri.  “Kami  akan  manfaatkan
              kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Saya yakin penandatangan nota kesepahaman hari ini
              akan mendongkrak minat bekerja ke luar negeri dan menanggulangi adanya kelebihan jumlah
              tenaga kerja di Indonesia,” imbuh Hadi.

              Ketua  YPPGMI,  Asep  Ikhsan,  mengapresiasi  inisiasi  kerja  sama  dari  BP2MI.  Ini  merupakan
              momen yang menjadi kekuatan baru bagi YPPGMI yang dengan segala keterbatasan tapi harus
              tetap memiliki standar dan mutu. “Saya berharap setelah kesepakatan ini ada aktualisasi untuk
              kesepakatan yang telah dilakukan hari ini. Kami seperti diberikan nafas kembali untuk dapat
              mengemban tugas kami dengan penuh kemandirian, mutu, ciri khas, dan tanggung jawab,” ujar
              Asep.

                                                           48
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54