Page 23 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 FEBRUARI 2020
P. 23

Title          MENIMBANG MASA DEPAN PEKERJA DI RUU OMNIBUS LAW CIPTA KERJA
               Media Name     sindonews.com
               Pub. Date      25 Februari 2020
                              https://nasional.sindonews.com/read/1536760/15/menimbang-masa-depan-pe kerja-di-
               Page/URL
                              ruu-omnibus-law-cipta-kerja-1582583960
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative
















               Pemerintah ingin membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Namun, kalangan
               pekerja justru menganggap pemerintah cenderung pro-pengusaha.

               "Dalam prolegnas (program legislasi nasional), namanya ditulis Cipta Lapangan
               Kerja, tapi kok draf resmi yang dikirim ke DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) namanya
               menjadi Cipta Kerja? Apa bisa begitu? Ini ahli hukum yang mestinya tahu," ujar
               Achmad Baidowi, Wakil Ketua Badan Legislasi DPR, ketika mengawali diskusi di
               KAHMI Center pada Rabu pekan lalu.


               Pertanyaan yang disampaikan Baidowi dalam diskusi bertajuk "Kontroversi Omnibus
               Law" itu hanya satu dari sekian banyak kontroversi dalam berbagai aspek rancangan
               undang-undang (RUU) sapu jagat tersebut. Saking banyaknya, RUU itu sempat
               mendapat julukan yang pas dengan akronim namanya: cilaka.

               Nama itu jelas menyindir banyaknya hal-hal kontroversial yang coba diatur dalam
               RUU tersebut, termasuk di antaranya masalah tenaga kerja. Persoalan
               ketenagakerjaan merupakan salah satu isu yang paling banyak mendapat sorotan
               tajam dalam RUU Cipta Kerja---nama terakhir sesuai draf resmi yang dikirim
               pemerintah kepada DPR.


               Mulai dari kemudahan masuknya tenaga kerja asing (TKA) sampai pemutusan
               hubungan kerja (PHK) mengundang kritik. Secara ekstrem, RUU yang sempat
               dipelesetkan menjadi "RUU Cilaka" itu dianggap terlalu berpihak pada pengusaha
               ketimbang tenaga kerja atau buruh.


               Berkaitan dengan TKA, misalnya, RUU Cipta Kerja menghapuskan izin tertulis dari
               menteri bagi TKA yang hendak bekerja di Indonesia. Memang, perusahaan atau
               pemberi kerja diharuskan punya pengesahan rencana penggunaan TKA dari
               pemerintah pusat. Ketentuan ini sudah diatur dalam perubahan Pasal 42 ayat 1
               Undang-Undang (UU) Nomor 13/2003.Akan tetapi, ayat 3 huruf c pasal yang sama
               menyatakan bahwa ketentuan tersebut tidak berlaku bagi TKA yang dibutuhkan oleh
               pemberi kerja pada jenis kegiatan pemeliharaan mesin produksi untuk keadaan
               darurat, vokasi, rintisan, kunjungan bisnis, dan penelitian untuk jangka waktu




                                                       Page 22 of 94.
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28