Page 112 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2021
P. 112

EKONOMI MEMBAIK, BURUH ULTIMATUM PENGUSAHA TAK CICIL THR

              Jakarta  -  Para  buruh  yang  tergabung  dalam  Konfederasi  Serikat  Buruh  Indonesia  (KSBI)
              meminta kepada para pengusaha tidak mencicil pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) pada
              Lebaran 2021. Hal ini menanggapi adanya kemungkinan THR tahun ini bisa dicicil, seperti tahun
              lalu.

              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menjelaskan, KSPI dan buruh
              berharap pembayaran  THR  harus 100 persen dan tidak dicicil karena pemerintah sudah bilang
              ekonomi mulai membaik.

              "Bila  THR  dibayar mencicil atau tidak 100 persen maka daya beli buruh makin terpukul di tengah
              pandemi corona ini akibat dirumahkan dan dibayar upah ala kadar," ujarnya, Rabu (17/3/2021)
              Apalagi, bantuan subsidi upah sudah disetop oleh pemerintah. Sehingga konsumsi juga akan
              semakin menurun, dan dihantam lagi dengan kenaikan harga barang kebutuhan pokok jelang
              puasa dan lebaran 2021.
              "Kondisi  ini  diperparah  dengan  adanya  ancaman  PHK  besar-besaran  sedang  terjadi  akibat
              berlakunya omnibus law UU Cipta Kerja yang memudahkan buruh di PHK dengan pesangon yang
              kecil," bebernya.

              Untuk itu, pihaknya menyerukan adanya keseimbangan dan rasa keadilan antara kepentingan
              buruh dan pengusaha. Mengingat pengusaha sudah dapat stimulus ekonomi dan keringanan
              pajak dari pemerintah, maka secara bersamaan THR dan upah buruh harus dibayar penuh, tidak
              dicicil agar konsumsi makin meningkat sehingga pertumbuhan ekonomi juga meningkat.

              "Sebaiknya  Menaker  memperhatikan  juga  kepentingan  buruh,  tidak  hanya  pengusaha  saja,
              termasuk pemberian  THR  ini," tegasnya.

              Dia  menyebut,  jika  permintaan  ini  tidak  digubris  Menaker.  KSPI  dan  buruh  Indonesia
              mempertimbangkan untuk melakukan aksi unjuk rasa.

              Reporter:  Sulaeman    Sumber:  Merdeka.com    Sebelumnya,  pemerintah  memastikan  akan
              membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para Pegawai Negeri Sipil (  PNS  ) di tahun ini.
              Terlebih, bulan April sudah masuk  Ramadan. Lantas, kapan THR cair?  Dalam aturan turunan
              UU  Cipta  Kerja,  yaitu  Peraturan  Pemerintah  Nomor  36  Tahun  2021  tentang  Pengupahan,
              terdapat beberapa ketentuan mengenai THR tersebut.

              "Tunjangan  Hari  Raya  Keagamaan  wajib  diberikan  olleh  pengusaha  kepada  pekerja/buruh,"
              bunyi Pasal 9 Ayat 1, seperti dikutip Senin (15/3/2021).

              Tidak hanya itu, masih dalam pasal yang sama, di Ayat 2, mengatur mengenai batas waktu
              pencairan  THR.
              "Tunjangan hari raya (  THR  ) keagamaan wajib dibayarkan paling lama 7 (tujuh) hari sebelum
              hari raya keagamaan," bunyi Pasal 9 ayat 2.

              Gaji  Aparatur  Sipil  Negara  (ASN)  termasuk  Pegawai  Negeri  Sipil  (PNS)  dipastikan  tidak  ada
              kenaikan di 2021. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan,
              Askolani.

              Kendati  begitu,  ia  memastikan  Tunjangan  Hari  Raya  (THR)  dan  gaji-13  pada  2021  akan
              dibayarkan  full.  Diketahui,  pemberian  THR  dan  Gaji  ke-13  ASN/PNS  tahun  ini  mengalami
              penyesuaian imbas pandemi covid-19.

              "Direncanakan, pemberian THR dan Gaji-13 bisa full seperti yang telah dilakukan pada tahun
              2019. Kalau di tahun 2020 tidak diberikan full," kata Askolani kepada Rabu (4/11/2020).
                                                           111
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117