Page 115 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2021
P. 115
"Kemarin sudah ekspos internal langsung penetapan tersangka. Ada dua tersangka, AM (26) dan
MT (37)," kata Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Priyanto didampingi Kepala Kejaksaan
Negeri Purwokerto Sunarwan di Desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya pada 2020 melakukan pencegahan-pencegahan terjadinya
penyalahgunaan program bantuan sosial maupun JPS.
Akan tetapi jika pencegahan tersebut tidak diindahkan, Kejaksaan melakukan penindakan seperti
yang dilakukan Kejari Purwokerto.
Dalam hal ini, di wilayah Kejari Purwokerto terdapat sejumlah kelompok masyarakat yang
disalahgunakan dananya.
Oleh karena itu, Kajari Purwokerto melalui penyidiknya meningkatkan kasus tersebut dari
penyelidikan menjadi penyidikan agar kerugian-kerugian negara dapat diselesaikan.
Disinggung mengenai kemungkinan adanya pengungkapan kasus dugaan korupsi bansos
maupun JPS lainnya di Jateng, Priyanto mengatakan pihaknya masih melakukan pengumpulan-
pengumpulan terutama pelaksanaan e-warung dan sebagainya.
"Kami imbau dalam pelaksanaannya benar-benar disampaikan kepada masyarakat. Kalau ada
informasi-informasi yang menyimpang, tentu laporkanlah," katanya.
Menurut dia, semua itu supaya masyarakat dapat benar-benar menikmati bantuan pemerintah
di situasi pandemi sehingga bisa hidup layak.
Kajari Purwokerto Sunarwan mengatakan dua tersangka tersebut ditetapkan pada hari Selasa
(16/3) setelah pihaknya melaksanakan ekspos internal.
Disinggung mengenai kemungkinan akan ada tersangka lain, dia mengatakan pihaknya untuk
sementara masih mengumpulkan alat bukti.
Menurut dia, penambahan tersangka lain tersebut tergantung dari hasil pengumpulan alat bukti.
"Yang jelas sudah dua tersangka yang kami tetapkan, namun sementara belum ditahan,"
katanya menegaskan.
Terkait dengan potensi kerugian yang terjadi, dia mengatakan berdasarkan penghitungan
terdapat penambahan sekitar Rp200 juta, yakni dari kisaran Rp1,920 miliar menjadi Rp2,120
miliar.
Menurut dia, uang Rp200 juta tersebut merupakan hasil penyitaan yang dilakukan pada hari
Selasa (16/3).
"Kemarin kami sita lagi Rp200 juta, yang Rp160 juta dari AM, sedangkan yang Rp40 juta dari
MT," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, dana yang berasal dari 48 kelompok masyarakat
tersebut akan digunakan oleh para tersangka untuk membuat "green house" melon yang sampai
sekarang belum jadi.
Disinggung mengenai jumlah saksi yang diperiksa, Sunarwan mengatakan sudah hampir 50
orang.
Seperti diwartakan, Kejari Purwokerto pada 9 Maret 2021 telah melakukan penggeledahan di
rumah AM, warga Desa Sokawera, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, dan berhasil
menyita uang sebesar Rp470 juta.
114