Page 118 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2021
P. 118
Ringkasan
Pemerintah Jokowi mencatat sebanyak 6,7 juta orang telah menjadi penerima manfaat dari
program kartu prakerja yang sudah berjalan selama satu tahun. Program ini dimulai pada 17
Maret 2020 saat dibentuknya Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja. Menteri
Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, program ini sudah digagas sejak
pertengahan 2019. Setelah itu, pemerintah menyusun program kartu prakerja yang sepenuhnya
dilakukan dengan menggunakan sistem end to end digital.
SATU TAHUN KARTU PRAKERJA, 6,7 JUTA ORANG SUDAH TERIMA MANFAAT
Pemerintah Jokowi mencatat sebanyak 6,7 juta orang telah menjadi penerima manfaat dari
program kartu prakerja yang sudah berjalan selama satu tahun. Program ini dimulai pada 17
Maret 2020 saat dibentuknya Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, program ini sudah digagas
sejak pertengahan 2019. Setelah itu, pemerintah menyusun program kartu prakerja yang
sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan sistem end to end digital.
"Di awal program ini hanya ada 15 orang ini di-launching tepat 60 hari pada 11 April 2020.
Hingga gelombang 14 saat ini pendaftarnya mencapai 55,6 juta," kata dia dalam Pengarahan
Presiden RI kepada Penerima Kartu Prakerja Tahun 2020-2021 di Jakarta, Rabu (17/3).
Dia menyebut pendaftar program ini datang dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi. Bahkan,
para pesertanya ada yang merupakan perempuan penyandang disabilitas, berasal dari daerah
tertinggal, berpendidikan SD/SMP, lansia, dan pekerja migran Indonesia.
"Dengan program semi bansos, 5,5 juta orang telah terpilih dan serapan anggaran di tahun lalu
Rp19,98 triliun atau 99,9 persen dari 20 triliun. Mayoritas tidak bekerja, berusia muda, terdidik
dan belum pernah mengikuti kursus," ungkapnya.
Dari survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020, kartu prakerja berhasil menjalankan
misi sebagai semi bansos sebanyak 88,9 persen. Penerima menyatakan keterampilannya
meningkat, dan 81 persen insentif yang diterima digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Sementara ini dari tahun 2021 sudah dibuka tiga gelombang atau 1,8 juta orang dan secara
kumulatif tentu kita berharap di bulan kuartal I ini targetnya 2,7 juta, yang akan diselesaikan
dalam dua minggu ke depan," jelas dia.
Menaker Ingin Calon Pekerja Imigran Dapat Kuota Program Kartu Prakerja 2021 Menteri
Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mendorong agar Calon Pekerja Migran Indonesia
(CPMI) mendapatkan kuota program Kartu Prakerja pada 2021. Insentif itu sebagai upaya untuk
meningkatkan kompetensi CPMI.
"Ini adalah salah satu upaya peningkatan kompetensi CPMI. Saya kira dalam Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, bahwa peningkatan
kompetensi CPMI menjadi tanggungjawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah," kata
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Komplek
Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/3).
Menaker Ida mengemukakan, sejak awal penyusunan Peraturan Menteri Perekonomian Nomor
11 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja
menyepakati bahwa ada kuota khusus untuk peningkatan CPMI. Namun, hal itu tertunda lantaran
kondisi pandemi Covid-19.
117

