Page 123 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2021
P. 123

Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  menuntut  agar  Tunjangan  Hari  Raya  (THR)
              dibayarkan secara penuh pada tahun 2021. Presiden KSPI Said Iqbal berpendapat THR harus
              dibayarkan  secara  penuh  karena  pemerintah  selalu  mengklaim  ekonomi  Indonesia  sudah
              membaik.

              "Bila THR dibayar mencicil atau tidak 100% maka daya beli buruh makin terpukul di tengah
              pandemi  corona  ini  akibat  dirumahkan  dan  dibayar  upah  ala  kadar,"  ujar  Said  Iqbal  dalam
              keterangan tertulis, Rabu (17/3/2021).

              Iqbal  mengingatkan,  pemerintah  sudah  tidak  memberikan  bantuan  subsidi  upah.  Situasi
              tersebut,  kata  Iqbal,  mempengaruhi  konsumsi  buruh,  apalagi  Indonesia  tengah  mengalami
              kenaikan harga barang pokok jelang puasa dan Lebaran. Mengacu pada situasi tersebut, Iqbal
              beranggapan  harus  ada  keseimbangan  dan  rasa  keadilan  antara  kepentingan  buruh  dan
              pengusaha.

              "Pengusaha sudah dapat stimulus ekonomi dan keringanan pajak dari pemerintah, maka secara
              bersamaan  THR  dan  upah  buruh  harus  dibayar  penuh,  tidak  dicicil  agar  konsumsi  makin
              meningkat sehingga pertumbuhan ekonomi juga meningkat," kata Iqbal.

              Iqbal  pun  lantas  mengingatkan  adanya  ancaman  PHK  besar-besaran  setelah  pengesahan
              Undang-Undang Cipta Kerja yang berpotensi membuat buruh menerima pesangon kecil.
              "Sebaiknya  Menaker  memperhatikan  juga  kepentingan  buruh,  tidak  hanya  pengusaha  saja,
              termasuk pemberian THR ini," tegas Iqbal.

              Iqbal mengatakan, KSPI pun tidak segan untuk berunjuk rasa jika pemerintah tidak memenuhi
              tuntutan pembayaran THR secara penuh.

              "Jika  permintaan  ini  tidak  digubris  Menaker,  KSPI  dan  buruh  Indonesia  mempertimbangkan
              untuk melakukan aksi unjuk rasa," kata Said.






































                                                           122
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128