Page 159 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2021
P. 159

MENAKER MINTA DUKUNGAN DPR BANGUN SIPK IDEAL

              JAKARTA  -- Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyatakan sistem informasi pasar kerja
              (SIPK) Indonesia saat ini berada dalam kondisi belum optimal, belum ideal, dan masih terbatas.
              Oleh  karena  itu,  dibutuhkan  upaya  membangun  SIPK  yang  ideal  untuk  mempercepat  upaya
              pengurangan pengangguran dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat.

              "Layanan informasi pasar kerja yang disediakan terbatas, sedikit pemangku kepentingan terlibat,
              dan  kualitas  dan  variasi  data  terbatas.  Tentu  (SIPK-red)  membutuhkan  perbaikan  dan  kami
              mohon dukungan Komisi IX terkait upaya kami membangun sistem informasi pasar kerja yang
              ideal,"  kata  Menaker  Ida  saat  memaparkan  Grand  Design  Kemnaker  dan  Bappenas  dalam
              penciptaan  dan pemenuhan  pasar  kerja  2021 di  masa  pandemi  Covid-19,  dalam  rapat  kerja
              bersama Komisi IX DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa 16 Maret 2021.

              Hasil studi Bappenas dan Bank Dunia tahun 2020 menemukan bahwa SIPK Indonesia berada
              pada tingkat dasar menuju menengah. Di masa mendatang, Menaker Ida berharap SIPK bisa
              mengikuti Worknet (SIPK milik Korea Selatan) yang berada pada level advance.

              "Sistem informasi pasar kerja kita harus didorong lebih kuat lagi. Setidak-tidaknya menuju sistem
              pasar kerja ideal seperti di Korea Selatan yang memiliki lima karakteristik, yaitu relevan, handal,
              efisien, berfokus pada klien, dan komprehensif," ujar Menaker Ida.
              Menurut Menaker Ida, permasalahan terkait pasar kerja di Indonesia yakni mismatch lulusan
              pendidikan dengan dunia kerja, job matching yang kurang efisien, kurangnya jumlah tenaga
              kerja yang sesuai kebutuhan kerja, dan rendahnya produktivitas tenaga kerja.

              Pengembangan, perbaikan, dan optimalisasi pasar kerja menemukan momentumnya di masa
              pandemi karena ketersediaan data ketenagakerjaan yang dinamis menjadi penentu kebijakan di
              bidang  ketenagakerjaan.  "Contoh,  pelaksanaan  BSU  dengan  BPJS  Ketenagakerjaan  kemarin,
              menjadi modal awal integrasi sistem pasar kerja yang baik," katanya. Menaker Ida Fauziyah
              menambahkan grand design pengembangan pasar kerja Indonesia yang disusunnya dibagi tiga
              tahap, yakni dari jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

              Untuk  jangka  pendek  (realtime)  dikembangkan  sistem  informasi  pasar  kerja  (labor  market
              information  system-LMIS).  Selanjutnya,  untuk  kepentingan  perencanaan  pendidikan  dan
              pelatihan  vokasi  jangka  menengah  dikembangkan  sistem  monitoring  keterampilan  (skill
              monitoring system).

              "Sedangkan untuk analisis tenaga kerja jangka panjang dan bersifat strategis terkait kebijakan
              pembangunan ekonomi jangka menengah dan jangka panjang dikembangkan kerangka analisis
              permintaan  tenaga  kerja  (demand  analysis  framework)  atau  perencanaan  tenaga  kerja
              (manpower planning framework),"ujar Ida Fauziyah.



















                                                           158
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164