Page 202 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2021
P. 202
terkait perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Pengelolaan Keuangan dan Dana Investasi
di BPJS Ketenagakerjaan.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengatakan,
saksi yang diperiksa yaitu EH selaku Asisten Deputi Analisa Pasar Saham BPJS Ketenagakerjaan.
"Kemudian T selaku Dealer PT Panin Asset Management dan DF selaku Fund Manager PT Bahana
TCW Investment Management," kata Eben dalam keterangannya, Selasa 16 Maret 2021.
Eben menjelaskan, pemeriksaan saksi yang dilakukan tersebut untuk mengumpulkan sejumlah
barang bukti atas kasus BPJS Ketenagakerjaan.
"Pemeriksaan saksi dilakukan guna mencari fakta hukum dan mengumpulkan alat bukti tentang
Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengelolaan Keuangan dan Dana Investasi
di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan," jelasnya.
Dia mengatakan, pemeriksaan saksi dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan
tentang pencegahan penularan Covid-19, antara lain dengan memperhatikan jarak aman antara
saksi diperiksa dengan penyidik yang telah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
"Serta bagi saksi wajib mengenakan masker dan selalu mencuci tangan menggunakan hand
sanitizer sebelum dan sesudah pemeriksaan," pungkas Eben.
Sementara itu, jaksa penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa eks Direktur Utama
(Dirut) BPJS Ketenagakerjaan berinisial AS, Kamis (25/2/2021). Dia diperiksa sebagai saksi dalam
kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan dan dana investasi di BPJS Ketenagakerjaan.
"Saksi yang diperiksa hanya satu, yaitu inisial AS," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum
Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak dikutip dari Antara , Jumat (26/2/2021).
Eben menuturkan bahwa saksi AS dimintai keterangan guna mencari fakta hukum dan
mengumpulkan alat bukti tentang kasus dugaan korupsi pada BPJS Ketenagakerjaan.
Sebelumnya, AS juga pernah dimintai keterangan dalam kasus ini ketika dia masih menjabat
sebagai Dirut BPJS Ketenagakerjaan.
Status penanganan kasus dugaan korupsi ini telah naik dari penyelidikan ke penyidikan
berdasarkan pada surat penyidikan Nomor: Print-02/F.2/Fd.02/2021.
Reporter: Nur Habibie Sumber: Merdeka.com.
201