Page 217 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2021
P. 217
Ringkasan
Pemerintah mengklaim sebanyak 6,7 juta orang telah menjadi penerima manfaat dari program
kartu prakerja sejak dimulai pada 17 Maret 2020 saat dibentuknya Manajemen Pelaksana
Program (PMO) Kartu Prakerja. Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto
mengatakan, program ini sudah digagas sejak pertengahan 2019. Setelah itu, pemerintah
menyusun program kartu prakerja yang sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan sistem end
to end digital.
SETAHUN BERGULIR, 6,7 JUTA ORANG TELAH RASAKAN MANFAAT KARTU PRAKERJA
JAKARTA, : Pemerintah mengklaim sebanyak 6,7 juta orang telah menjadi penerima manfaat
dari program kartu prakerja sejak dimulai pada 17 Maret 2020 saat dibentuknya Manajemen
Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, program ini sudah digagas
sejak pertengahan 2019. Setelah itu, pemerintah menyusun program kartu prakerja yang
sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan sistem end to end digital.
"Di awal program ini hanya ada 15 orang ini di-launching tepat 60 hari pada 11 April 2020.
Hingga gelombang 14 saat ini pendaftarnya mencapai 55,6 juta," kata dia dalam Pengarahan
Presiden RI kepada Penerima Kartu Prakerja Tahun 2020-2021 di Jakarta, Rabu (17/3/2021).
Dia menyebut, pendaftar program ini datang dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi. Bahkan,
para pesertanya ada yang merupakan perempuan penyandang disabilitas, berasal dari daerah
tertinggal, berpendidikan SD/SMP, lansia, dan pekerja migran Indonesia.
"Dengan program semi bansos, 5,5 juta orang telah terpilih dan serapan anggaran di tahun lalu
Rp19,98 triliun atau 99,9 persen dari 20 triliun. Mayoritas tidak bekerja, berusia muda, terdidik
dan belum pernah mengikuti kursus," ungkapnya.
Dari survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020, kartu prakerja berhasil menjalankan
misi sebagai semi bansos sebanyak 88,9 persen. Penerima menyatakan keterampilannya
meningkat, dan 81 persen insentif yang diterima digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Sementara ini dari tahun 2021 sudah dibuka tiga gelombang atau 1,8 juta orang dan secara
kumulatif tentu kita berharap di bulan kuartal I ini targetnya 2,7 juta, yang akan diselesaikan
dalam dua minggu ke depan," jelas dia.
Sementara itu Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mendorong agar Calon Pekerja
Migran Indonesia (CPMI) mendapatkan kuota program Kartu Prakerja pada 2021. Insentif itu
sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi CPMI.
"Ini adalah salah satu upaya peningkatan kompetensi CPMI. Saya kira dalam Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, bahwa peningkatan
kompetensi CPMI menjadi tanggungjawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah," katanya.
Menaker Ida mengemukakan, sejak awal penyusunan Peraturan Menteri Perekonomian Nomor
11 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja
menyepakati bahwa ada kuota khusus untuk peningkatan CPMI. Namun, hal itu tertunda lantaran
kondisi pandemi Covid-19.
"Maka hingga kini, keinginan kami untuk mendapatkan alokasi atau kuota bagi CPMI belum
terpenuhi. Kita dorong terus agar CPMI dapat kuota Kartu Prakerja," ucapnya.
216